Sabtu, 02 Juni 2012

anakku

"anak anda memerlukan tranfusi darah, karena pendarahan yang terjadi sangat banyak, Hb nya sangat rendah, dan tranfusi ini tidak bisa ditunda lagi sebelum segala sesuatunya terlambat " kata dokter

"baik dokter, kami siap, apapun yang dokter perintahkan akan kami lakukan demi keselamatan anak kami", kata laki-laki bapak dari anak yang mengalami pendarahan.

Anak laki-laki berumur 3 tahun tu tergeletak tak berdaya di ruang UGD, masih dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dia terjatuh dan mengalami perdarahan akut, sementara ibunya duduk disamping ranjang dan hanya menangis.

"hasil laboratorium menunjukkan golongan darah anak anda B, sementara stok darah di tempat kami untuk golongan darah B hari ini baru saja terpakai, kami akan mengusahakan dari PMI, namun jika salah satu dari orang tua mempunyai golongan darah sama, kami akan segera lakukan tranfusi dari darah orang tua "

"apa dokter? golongan anak saya B? laboratorium tidak salah memeriksa? Jangan-jangan salah darah. Mungkin itu darah milik orang lain. Golongan darah saya O, istri saya juga O, bagaimana mungkin anak saya bisa B? jangan-jangan pihak laboratorium yang salah memeriksa, rumah sakit ini bisa saya tuntut dok, saya kan bawa pengacara "

"jika bapak menghendaki, kami bisa lakukan test golongan darah di dekat anak bapak" kemudian dokter itu memanggil perawat dan meminta bagian laboratorium untuk ke UGD serta melakukan uji golongan darah yang kedua di dekat pasien. Laki-laki itu mengamati dengan seksama proses pemeriksaan golongan darah. Hasil pemeriksaan yang kedua menunjukkan hasil yang sama. anak itu mempunyai golongan darah B. Laki-laki itu terhenyak tak percaya, bagaimana mungkin?

laki-laki itu lirih bertanya kepada istrinya, "ma..dari benih siapa anak itu ?" wanita yang merupakan istri dan ibu dari si anak yang mengalami perdarahan itu hanya menunduk, bibirnya kelu tak menjawab.

Suasan UGD sunyi mencekam, disaksikan oleh dokter dan perawat laki-laki itu mendekati istrinya dan memeluk " entah anak itu dari benih siapa akau tak peduli,Tuhan telah menghadirkan dia di antara kita, menjadi tanggung jawabku untuk membesarkan dia sampai menjadi orang, dan sekarang menjadi tugasku untuk mencarikan darah agar anak itu selamat"

"maafkan aku pa" 

Tidak ada komentar: