Sabtu, 02 Juni 2012

seimbang

Dalam desau angin yang memainkan anak rambutnya, gadis itu mencampakkan pikirannya. Diantara realita dan angan, tak pernah dia temukan titik pertemuan yang menjadi pergumulan batinya.

Cinta yang dimiliki telah membelenggu, antara kepentingan pribadi dan hukum sosial yang berlaku. Bahwa di dalam hidup tidak selamanya keinginan pribadi selalu dapat terpenuhi. Kepentingan pribadi masih berbenturan juga terhadap kepentingan-kepentingan sosial, dimana satu sama lain akan terjadi pergesekan-pergesekan, untuk itulah keselarasan perlu diupayakan

Angin laut mulai mencabik cabik kulitnya yang tipis, Dingin menyelusup secara gemulai lewat pori-pori. Helaian nafas panjang disertai sesekali matanya menerwang jauh, entah kemana dia membuang pandangan itu. Dan riak resah ombak, memercik di sela-sela jemari kakinya.

Dengan jelas masih diingat pesan dari orang tuanya

" engkau anak pendeta, carilah pasangan yang seimbang untuk menjadi pendampingmu, setidaknya dia seiman dengan dirimu "

Hatinya berontak mempertimbangkan arti dari pasangan yang seimbang. Apakah seimbang harus seiman? apakah seimbang harus sama-sama lulusan S2? apakah seimbang berasal dari keluarga yang mempunyai derajat ekonomi yang sama? Bagaiman dengan kondisi mereka yang telah menikah dengan agama yang sama namun juga mengalami pertengkaran hebat dan berakhir dengan perceraian? dengan gelar yang sama tapi pengangguran? Apakah seimbang identik dengan sebuah kesamaan?

Seimbang adalah dimana satu sama lain bisa menikmati arti "klik" di dalam hidupnya, seperti gembok dengan kuncinya, seperti panci dengan tutupnya. dan itu bukan didapat dari kesamaan ras, agama, pendidikan dll. Namun jika dia menguraikan pemahamann itu kepada orangtuanya, dia tahu apa yang akan terjadi. Orang tuanya adalah seoarng pendeta dan dia harus menjaga reputasi dari orang tuanya. Hukum sosial telah mengikat dia untuk tidak melangkah dari garis-garis yang telah tertata

Camar melenggang mencari mangsa, dan dalam helaian nafasnya yang kesekian kali, gadis muda itu hanya mampu bergumam

"salahkah aku jika kekasihku adalah seorang ustadz?"

Tidak ada komentar: