Sabtu, 02 Juni 2012

lingeri..oo..lingerie

"pakne..besok pagi aku diantar ketempatnya ndoro ayu Ratih ya "

"ga biasanya minta diantar, ada apa ta bune?"

"aku cuma pingin pakne mampir sebentar, ketempatnya ndoro ayu Ratih, sebelum pakne ke pasar "

"lha iya ada apa ?"

"itu lho, aku pingin menunjukkan, ndoro Ratih punya baju bagus..."

"lha apa hubungannya dengan aku bune ?"

" ya maksudku, kalau suatu saat pakne punya duit, mbok ya aku dibelikan baju seperti kepunyaan ndoro ayu Ratih, biar aku juga tambah cantik"

Sumi tersenyum, pipinya yang tembem semakin memerah membayangkan seandainya dirinya memakai baju seperti yang dipakai oleh bendoronya

paginya...

"ini lho pak ne yang aku bilang kemarin, bajunya ndoro Ratih, bagus ya..?"

untuk sesaat Samin mengamati baju itu

" iki jenenge baju apa bune ?"

" apa ya pak..lenger-lenger..gitu bilange ndoro Ratih "

"lha ini kalau yang pakai ndoro Ratih memang bikin lenger-lenger ndoro Aryo, "

"lha kalau aku yang pakai, apa pakne ga lenger-lenger juga ?"

mata Sumi menatap tajam suaminya mencari jawaban iya disana. Samin hanya berkerut, matanya meneliti model pakaian dalam yang disebut lenger-lenger oleh istrinya, dia hanya membayangkan jika Sumi istrinya dengan berat badan hampir 1 kwintal itu memakai pakaian dalam yang super sexy itu...waduh..waduh..pikiran Samin ga sanggup membayangkan

"piye pakne...kalau aku pakai baju seperti ini apa pakne juga akan lenger-lenger kepadaku seperti ndoro Aryo ?"

mata Sumi menegerjap penuh harap.

"Bune...mungkin aku dan ndoro Aryo beda selera. Seleranya ndoro Aryo adalah memandang tubuh istrinya dari balik baju yang super semrawang ini, dan itu benar membuat ndoro Aryo lenger-lenger seperti nama baju itu, tapi tidak dengan aku bune.."

Samin mengatur nafas dan kalimatnya

"Aku kalau melihat kamu pakai jarik dan rambutmu digelung begitu, dekukurku ini langsung manggung sendiri, justru aku malah jadi klenger dan dekukurku mandeg manggung kalau kamu pakai baju lenger-lenger itu, aku dan ndoro Aryo beda bune..lha kamu pilih yang mana ?"

Sumi hanya mesam-mesem, pipinya yang tembem tambah memerah lagi

"ya sudah kalau pakne lebih suka jika aku pakai jarik, aku ga akan minta untuk dibelikan baju lenger-lenger lagi "

"bune..aku itu tresna sliramu apa adanya, ga usah ikut-ikutan mode yang ga cocok dengan pribadi kita, sudah ya bune aku ke pasar dulu, keburu siang "

Sumi mengantar kepergian suaminya dengan hati berbunga, ternyata cinta sejati itu bersumber dari dalam hati, dan bukan dari tubuh semata.

Tidak ada komentar: