Sabtu, 02 Juni 2012

anjing dan tuan

Matius 15 :27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

===================================

Hot Lemon tea mulai dingin, keresahan tercipta di jemari yang memainkan cangkir keramik. Mereka saling pandang

" Aku sudah beristri dan mempunyai anak "

" Aku tahu, dan aku cukup tahu diri atas kondisi tersebut. Aku hanya mengagumi mu. Itu sudah lebih dari cukup "

Laki-laki itu menghela nafas, matanya memandang ke dalam cangkir yang masih berisi setengah lemon tea. Diteguknya perlahan

" Aku mencintai istri dan anakku "

"Justru itu yang membuatku kagum, kecintaanmu terhadap keluarga membuat sebuah pesona dalam pribadimu, dan aku tak bermaksud merebut mu dari keluargamu, meskipun dariku ada rasa cinta untukmu "

Ke dua mata itu saling bertemu

" Cukup bagiku menikmati dirimu dari jauh, saat kau bersama dengan istri dan anakmu, menikmatimu di dalam sunyi dan sepiku, bagiku menikmati bayangmu dalam gelap malam di saat aku sendiri adalah sesuatu yang indah. Tak usah kau memberiku roti, karena roti itu untuk anak-anak, biarkan anjing itu makan rema-remah yang jatuh dari meja tuannya"

"Aku paham akan kondisimu, akan penderitaanmu dan kehidupanmu, bagiku kau tak lebih dari pasienku, seperti pasien-pasien ku yang lain "

" Ya, dan aku bisa memilikimu saat kita di ruang periksa, saat kau memeriksa tubuh dan segala penyakitku, aku merasakan setiap sentuhan yang kau berikan diatas tubuhku, meskipun bagimu itu adalah tindakan medis "

kesunyian kembali tercipta, masing-masing terhanyut dalam pemikiran yang mendalam.

" Bagaimanpun juga kau adalah pasienku, tak lebih "

" ya, dan bagiku kau adalah seseorang yang telah membangkitkan semangatku, memberikan sebuah harapan hidup meskipun aku tak mungkin memilikimu "

Senja dan angin laut bercampur membentuk pesona pantai. Mereka dalam batas yang jelas untuk menentukan sebuah identitas

Tidak ada komentar: