Rabu, 22 Desember 2010

mengalir saja

satu persatu kristal bening ini meleleh
membentuk aliran diatas pipi dan turun ke dagu

yang tak terselamatkan oleh usap jari jemari

aku tangkap dan kukumpulkan dalam telapak tangan

terburai

pecah diatas tanah yang memerah dan hilang musnah

satu kristal terakhir berusaha mengintip

hendak menjatuhkan diri

tertahan diantara sudut-sudut mata yang mulai membengkak

tak juga bergulir meski telah terdesak oleh isak

cukup sudah...

: bahkan aku tidak tahu mengapa aku menangis, dan untuk apa?



::nia26102010::

Tidak ada komentar: