Sabtu, 28 Agustus 2010

Keselamatan Allah Menjadikan Panggilan dan Pilihan Allah Makin Teguh

(hasil merenung.....)

Bacaan : ll Petrus 1 : 3 - 11
Nats : ll Petrus 1 : 10




Kalau boleh saya tanya, mengapa saat ini kita mau pergi ke gereja ? Apa motivasi kita? Bukankah lebih enak untuk tinggal di rumah. Bangun tidur ..kemudian tidur lagi ( ingat lagunya mbah Surip ), apalagi bagi mereka yang semalam pulang dari kerja sudah larut malam tiba di rumah, tentunya suatu kondisi yang berat untuk bangun pagi-pagi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke gereja. Mengapa kita mau melakukan ini semua ?

Apakah pekewuh sama pak Pendeta dan Majelis? Malu sama tetangga, karena mengaku Kristen tapi hari minggu tidak pergi ke gereja, atau mungkin bagi yang muda-muda ingin bertemu dengan seseorang yang di incarnya?

Apapun yang telah kita sampaikan sebagai alasan, satu hal yang pasti mengapa kita mau datang beribadah ke gereja saat ini, yakni, hati kita menanggapi panggilan Allah untuk datang di hadirat Nya.

Saya mempunyai sebuah cerita :

Suatu ketika, kakak ipar saya sedang menjalankan tugasnya dan kemudian mendapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan tulang di pahanya patah menjadi 2, kaki kirinya yang semula bisa berjalan dengan baik, akibat patah di pahanya menjadi tidak dapat berfungsi secara sempurna, tidak dapat menopang tubuh secara utuh, menjadi pincang dan akhirnya banyak hal yang terhambat dalam kehidupannya karena tulang kaki yang patah tersebut. Satu pilihan yang tidak dapat ditawar agar kaki kembali kedalam kondisi semula adalah dengan melakukan operasi tulang, menyambung kembali tulang yang patah, dengan memasukkan platina kedalam tulang untuk membantu tulang menjadi simetris dan kencang sehingga diharapakan ketika terjadi pertumbuhan tulang, tulang yang patah tersebut akan menyatu secara sempurna. Hanya melalui jalan operasi, dengan menyobek kulit, dan kemudian membedah daging dengan pisau operasi kemudian memasukkan platina tersebut di dalam tulang, dan kemudian menutupnya kembali dengan jahitan di kulit. Untuk mendukung proses penyembuhan maka dokter memberikan berbagai jenis obat mulai dari pembentuk tulang sampai mencegah adanya infeksi karena operasi dan juga obat penahan rasa nyeri. Semua proses yang dilalui itu hanya mempunyai satu tujuan. Mengembalikan kondisi kaki seperti semula sehingga dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsinya yakni untuk berjalan dan menopang tubuh.

Suatu kondisi yang normal, karena suatu hal menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, harus dikembalikan lagi dengan cara membetulkannya, membenahinya, memperbaikinya, agar tidak mengalami kondisi yang lebih parah lagi dan kemudian dikembalikan kepada keadaan semula untuk selanjutnya dapat berfungsi dan kemudian melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena kondisi unfit tadi.

Kita akan merenungkan satu persatu :

a. Kerajaan Allah
Dalam Perjanjian lama pemerintahan Allah muncul dalam tiga bentuk :
1. Allah telah menjadi raja. Ia menciptakan dunia dan berkuasa atasnya. Ia berdaulat walaupun manusia sering memberontak dan tidak mengakui kedaulatanNya
2. Pemerintahan Allah dinyatakan dengan cara khas dalam kehidupan orang-orang yang mematuhiNya. Bangsa Israel telah dipilih sebagai alat untuk menampakkan kedaulatan Allah kepada bangsa-bangsa yang lain.
3. Kerajaan Allah digambarkan sebagai pemerintahan yang akan datang. Pengharapan kedatangan Mesias untuk membawa keadilan dan damai sejahtera

Berita gembira yang diumumkan Yesus adalah bahwa Kerajaan Allah yang sudah lama dijanjikan segera akan segera datang, bahkan sedang datang.
Kerajaan Allah adalah berita utama dari Yesus Kristus. Kata basileia tou theou (Kerajaan Allah) ataupun basileia ton ouranon (Kerajaan Surga) disebutkan sebanyak 37 kali dalam Injil Matius, 14 kali dalam Injil Markus, dan 32 dalam Injil Lukas. Frekuensi pemakaian ini mengindikasikan bahwa satu sifat yang utama dari pengajaran Yesus dalam Injil Sinoptik adalah penekanan-Nya pada Kerajaan Allah. Dengan demikian, penekanan terhadap doktrin Kerajaan Allah bukanlah suatu penafsiran yang baru tentang berita Injil. Kitab Suci mengajarkan dua aspek dari Kerajaan Allah: aspek kekinian dan aspek keakanan, secara berimbang.
Kitab Suci mengajarkan bahwa Kerajaan Allah sudah datang di dalam dunia ini. Kerajaan Allah itu sudah datang melalui pelayanan Yesus Kristus.
Dengan memberikan penekanan pada aspek kekinian dari Kerajaan Allah, menaruh tanggung jawab terwujudnya kerajaan itu di dalam diri orang-orang beriman. Setiap orang beriman terpanggil untuk mengejawantahkan imannya dalam perilaku sehari-hari. Sehingga, komunita masyarakat akan segera berkembang ke arah yang jauh lebih baik. Suatu komunitas masyarakat yang baik, hidup dalam kedamaian dan persaudaraan, adalah Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah yaitu Allah sendirilah yang menjadi Raja, yang memerintah, pemerintahan Allah atas seluruh ciptaan membentuk sebuah system yang memberikan efek keharmonian atas seluruh ciptaan Nya. Suatu kehidupan yang merupakan ekspresi dari Sang Pencipta yang bercirikan kasih, keadilan dan damai sejahtera .Allah tidak menyerahkan dunia kepada kejahatannya. Ia memperbaharui dunia. Kerajaan Allah berarti gaya kehidupan baru dan persekutuan baru, menciptakan masyarakat yang lebih sesuai dengan rencana Allah, yang menggambarkan suatu masyarakat yang sesuai dengan kehendak Allah.

b. Penciptaan
Di dalam Kitab Kejadian diceritakan bagaimana Allah menciptakan alam seisinya, sebagai sebuah Maha Karya, ekspresi dari Sang Pencipta Yang Maha Agung, dan disetiap akhir penciptakan selalu dikatakan “ Allah melihat bahwa semuanya itu baik” dan untuk menjaga agar semua hasil karya itu selalu baik, ada pada tempatnya, maka Allah menciptakan makhluk yang disebut manusia dimana mempunyai karakteristik mempunyai kodrat Illahi, karena dijadikan menurut gambar dan rupa Allah ( Kejadian 1 : 26 ) dan yang diberi nafas hidup melalui hidungnya ( kejadian 2 : 7 ). Tugas utama dari makhluk ber kodrat Illahi ini adalah mengusahakan dan memelihara akan apa yang telah menjadi ciptaan Allah, agar tetap dalam kondisi terjaga dalam keharmonian ( Kejadian 2 : 15 )
Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Nya, agar bisa menjadi patner kerja, yang mampu menjadi team kerja yang sepaham dengan pemikiran Allah, dimana Allah hendak membentuk sebuah system kehidupan yang penuh keharmonian dimana Dia menjadi Raja atas sistem yang telah Dia bentuk. Suatu system yang membentuk sebuah komunitas yang harmoni antara alam dan semua makhluk hidup, yang mampu mengekprsikan sifata kasih, dimana Kasih itu sendiri merupakan perwujudan dari sifat Allah yang hakiki.
Membangun sebuah Kerjaan Allah yang bersifat baik kekinian maupun keakanan. Itulah tujuan utama Allah akan penciptaan, dan pengharapan terbesar ditujukan kepada manusia,karena fungsi utamanya adalah sebagai pengelola ciptaan-ciptaan Allah yang lain.
Manusia adalah makhluk drngan kodrat Illahi, itu yang harus kita ingat. Sehingga kehidupan kita sebenarnya tidak jauh dari kehidupan yang Allah miliki.

c. Terperangkap Dosa
Atas peristiwa ketidak taatan manusia memegang janji di hadapan Allah,maka terjadi keadaan manusia terlepas dari alur kehidupan Illahi. Citra manusia menjadi rusak, yang semula adalah manusia Kodrat Illahi, menjadi manusia cemar dan dibawah bayang-bayang kebinasaan. Kerusakan citra ini, berpengaruh juga terhadap fungsi manusia mula-mula. Jatuhnya manusia kedalam dosa menyebabkan rusaknya fungi utama manusia. Ketika fungsi tidak berjalan dengan sebagaimana adanya, maka system keseluruhan yg terbentuk ikut terganggu, dan mengalami kebinasaan. Seperti cerita awal, bahwa ketika kaki itu masih utuh, dia masih mampu menjalankan fungsinya untuk berjalan, namun ketika dia mengalami gangguan patah tulang, maka seluruh system dalam tubuh itu juga ikut terganggu.Demikan juga ahalnya yang terjadi ketika manusia telah jatuh ke dalam dosa akibta ketidak taatan. Alam yang semula bersahabat dengan dia menjadi musuhnya ( Kejadian 3 : 17 – 19 ) Manusia yang awalnya mempunyai sifat kasih berubah menjadi induvidu yang mencari kepentingan dirinya sendiri. Karena itu individu-individu salaing bertentangan. Keadaanya hamper seperti perang. ( Thomas hobbes 15588 – 1679 )
Sehingga jika zaman sekarang banyak didapati kejahatan merajalela dimana-mana, peperangan tak berhenti, pembunuhan seperti hal yang dianggap biasa, perusakan alam secara radikal sehingga didapat banyak bencana akibat kecerobohan manusia, hal ini dikarenakan, fungsi utama dari diri manusia telah rusak, unsur Kodrat Illahinya telah hilang,dan tergantikan oleh hawa nafsu duniawi cara berfikir dan bertindak seperti Allah sudah tidak terdapat di dalam diri manusia, sehingga aktifitas yang dilakuakan bukan menjaga namun perusakan. Suatu kondisi yang sangat bertentangan dengan kehidupan Illahi
Inti permasalahan telah ditemukan, penyebab sudah didapatkan, bahwa untuk memulihkan kembali kehidupan Kerjaan Allah, maka kondisi manusia harus dikembalikan ke dalam Kodrat Illahi
Apapun usaha manusia jika kondisi kodrat Illahinya tidak dikembalikan, maka akan sangat sulit untuk kembali menjalankan tuga-tugas yang diberikan oleh Allah. Ibarat kaki yang patah, meskipun bayak berlatih berjalan, dengan suatu kedisiplinan yang tinggi dan bersungguh-sunggu namun jika kakinya masih tetap patah, maka tak akan mampu untuk berlaku sebagaimana mestinya. Harus dipulihkan terlebih dahulu. Itu intinya

d. Pemulihan ke dalam Kodrat Illahi
Dalam ll Petrus 1 : 3 – 4 ada beberapa hal yang bisa kita cermati sehubungan dengan proses pemulihan kondisi manusia kedalam Kodrat Illahi :
1. Allah telah memanggil kita dengan kuasan Nya yang mulia dan ajaib, agar kita a\dapat mengenal Allah lebih dekat
2. Karena kuasa Illahi Nya, Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh
3. Dengan anugerah yang telah diberikan, Allah juga memberikan anugerah berupa janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, agar kita boleh mengambil bagian dalam Kodrat Illahi
Allah sendiri yang mempunyai prakarsa untuk memulihkan kondisi manusia, seperti dalam ilustrasi tulang kaki yang patah tadi, orang yang mempunyai kaki lah yang berprakarsa untuk mengobati kakinya dan bukan kaki yang mempunyai ide mengobati dirinya. Kenapa demikian? Karena kaki adalah bagian dari tubuh, milik orang tersebut, sehingga yang mengupayakan kesembuhan adalah orang pemilik kaki tersebut. Manusia adalah bagian dari Allah, karena dalam penciptaan Nya dia dihembuskan nafas hidup dari Allah ke dalam hidungnya. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari kehidupan manusia, maka Allah akan merasakan Nya juga sebagai ketidak normalan dalam kehidupan Allah, menjadi kan suatu kondisi unfit, disfungsi organ, maka yang mempunyai prakasa untuk memperbaiki kondisi manusia adalah Allah. Inilah yang disebut dengan Kasih Karunia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaan mu; jangan ada orang yang memegahkan diri ( Efesus 2 : 8 – 9 )Manusia tidak mengusahakan apa-apa. Allah lah yang bertindak, “ karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal ( Yohanes 3 : 16 )“ Dia mengaruniakan Anak Nya yang tunggal bagi dunia, untuk dijadikan tumbal dosa manusia, ini merupakan tindakan Allah, pengorbanan Allah untuk mengembalikan manusia agar manusia kembali kepada Kodrat Illahi nya.

Setiap proses perbaikan membutuhkan suatu pengorbanan, baik itu pengorbanan terhadap waktu, tenaga, pikiran, demikan juga dengan apa yang telah dikerjakan oleh Allah dalam kehidupan kita. Pemulihan manusia untuk kembali kepada kodrat nya mula-mula; kodrat Illahi, membawa banyak pengorbanan, salah satu pengorbanan yang terbesar adalah mengorbankan anak Nya sendiri. Mungkin kita sebagai manusia tidak paham akan tindakan pengorbanan yang telah diberikan Allah kepada kita. Akan tangis Allah ketika menyaksikan Anak Nya yg dikasihi Nya mati di kayu salib, sama tidak sepahamnya kaki terhadap rasa sakit yang harus diderita oleh manusia ketika pisau bedah menyobek kulit dan dagingnya, dan kemudian dipasang platina, kemudian di tutup lagi dengan jahitan. Ada darah, ada tangisan, ada sakit yang harus dilalui, dan Allah melakukan dan mau melalui itu semua agar system Kerajaan Allah kembali tegak dan berjalan lagi secara harmoni.

Allah mengembalikan kodrat manusia kepada kodrat Illahi dengan pengorbanan Yesus di atas kayu salib, dengan satu syarat, bagi manusia yang mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, maka kodrat Illahi itu akan dipulihkan, disambungkan kembali, “ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar ( Yohanes 15 : 5 -6 ) Tidak ada cara lain selain menerima Yesus sebagai juruselamat dan hidup di dalamNya yang mampu mengembalikan manusia seperti semula. Dengan kata lain, satu-sataunya cara agar tulang kaki yang patah itu bisa pulih harus melalui operasi peyambungan dengan platina. Itu adalah syarat mutlak yang tidak dapat ditawar, Tidak ada jalan yang mampu menolong kecuali dalam penebusan lewat darah dan tubuh Yesus.

e. Pelatihan
Salah satu sifat kodrat Illahi yang masih kita punyai meskipun sudah terkikis adalah rasa tanggap. Rasa peka, yang telah ditanamankan Allah pada awal kehidupan manusia saat penciptaan. Rasa peka dan tanggap yang diperlengkapi sehubungan dengan fungsi atas diri kita mula-mula yakni menjaga dan mengusahakan alam ciptaan Allah. Rasa peka ini berfungsi jika ada sesuatu yang tidak beres terhadap sekeliling kita, maka kita segera berasa dan tahu. Yang kemudian ditindak lanjuti oleh sikap tanggap, mengupayakan agar sesuatu yang tidak baik tidak akan terjadi. Namun akibat terkikisnya kodrat Illahi rasa peka dan tanggap menjadi menipis. Manusia menjadi egosentris, dan hanya mau mendengarkan dirinya sendiri. Suara Allah tidak didengarNya lagi, Mengapa ? karena Suara Allah demikan lembut yang hanya bisa ditangkap oleh suatu kesadaran yang murni dan bening. Jiwa manusia yang telah terkikis dari Kodrat Illahi tak mampu lagi mengenali bahkan mendengar suara yang lembut dari Allah, karena telah dikuasai oleh hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Yang terdengar adalah suara-suara di sekelilingnya, yang memekakkan, yang membawa manusia kepada kebinasaan, itu lah yang tiap hari didengarnya dan direkam oleh telinga manusia yang kemudian masuk dari alam sadar ke dalam alam bawah sadar, efek yang ditimbulkan adalah suatu spontanitas kehidupan yang menuju kepada kebinasaan. Sehingga dia mudah sekali dibutakan oleh keadaan sekitar, mudah sekali dia masuk ke dalam berbagai keadaan yang menyesatkan, bahkan juga menjadi penyesat bagi sekitarnya, yang seharusnya dia jaga dan rawat.
Maka itulah yang menjadi jawaban atas pertanyaan saya di awal  mengapa saat ini anda mau pergi ke gereja ? Karena sejalan dengan panggilan Allah untuk pemulihan, maka berefek kepada kembalinya fungsi / sensor peka dan tanggap hati kita. Setelah ada pengenalan kepada Yesus, kehidupan kita adalah kehidupan yang penuh tanggapan terhadap suara Allah, sama ketika waktu mula-mula Adam Hawa tercipta, mereka tau kapan Allah berjalan, berbicara, berkehendak.Telah dimampukan kembali untuk mendengar suara Allah yang lembut di dalam hatinya.
Kita mau datang ke gereja ini bukan lagi karena suatu alasan yg klise, seperti, karena ini hari sabat, karena saya orang Kristen, karena ayah saya majelis, dan lain sebaginya, namun karena suatu sikap yang diperbaharui, yakni karena menanggapi panggilan Allah.
Orang yang telah menerima pengampunan dari Allah dalam penebusan Yesus selayaknya harus menanggalkan manusia lama. Diri kita yang berpusat pada diri sendiri harus dipecahkan. Unsur-unsur hidup kita yang tidak sesuai dengan pemerintahan Tuhan dalam hati kita harus dibuang. Kita menanggalkan keadaan kita yang lama supaya kita dibaharui di dalam roh dan pikiran kita, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya ( Efesus 2 : 10 ) Perubahan diri kita ialah perubahan radikal. Perubahan ini bukan perbaikan beberapa hal saja, bukan peningkatan kebaikan dan kepandaian, bukan pendidikan, melainkan dasar dari diri dan tabiat kita diubah dan diperbaharui. Karena itu istilah “ kebangkitan manusia baru” atau ‘ kelahiran kembali patut dipakai untuk menetapkan sifat radikal dari perubahan ini.namun perubahan ini tidak terjadi dalam dalam sekejap mata, tetapi dari hari ke hari sepanjang hidup kita. Kita harus mempertahankan keidupan baru ini setiap saat, agar tidak tersandung untuk ke 2 kalinya “ Karena itu , saudara-saudaraku berusahalah untuk sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung ( 2 Petrus 1 : 10 )
Melalui ketekunan dalam melatih hidup lah kita, mengupayakan memmelihara kehidupan baru kita, seperti apakah bentuk latihan yang kita perlukan? Dalam 2 Petrus 1 : 5 – 9 dijelaskan :
1. Sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman dengan kebajikan
2. Kebajikan yang bagaimana? Yakni kebajikan yang berpengetahuan ?
3. Pengetahuan apa? Pengetahuan tentang penguasaan diri
4. Penguasaan diri yang mana? Penguasaan diri terhadap ketekunan
5. Ketekunan yang bagiamana ? ketekunan yang berhubungan dengan kesalehan
6. Kesalehan yang mana? Kesalehan kasih akan saudar-saudara.
7. Kasih akan sudara yang mana? Yakni kasih akan semua orang.
Jadi dasar dari pelatihan dari sebuah kehidupan yang baru adalah kasih akan semua orang. Kehidupan kasih adalah pola kehidupan yang diajarkan Yesus, pola kehidupan manusia Kodrat illahi. Jika kita mengikuti Yesus berarti kita memilih untuk menjadi serupa dengan pola kehidupan Nya yakni : Patuh Kepada Allah Bapa dan Kasih serta pelayanan kepada sesama. Dan itu telah terangkum dalam hukum kasih
Kaki yang telah dioperasi penyambungan tulang, lamban laun akan pulih, agar menjadi kuat, kai itu membutuhkan latihan yang rutin dan disiplin agar kaki itu cepat kembali menjadi normal seperti sedia kala yang kemudian dapat menjalankan fungsinya lagi dengan baik yakni sebagai penyangga tubuh dan ntuk berjalan
Kehidupan manusia yang telah dipulihkan di dalam pribadi Yesus, tetap harus dilatih dalam kehidupan yang baru agar kondisi pulih mjd manusia Kodrat Illahi sehingga mampu mengemban kembali tugas utama manusia, yakni menjdai patner Allah, menjadi team work Allah dalam penjagaan alam semesta.

f. Kembali kedalam kodrat Illahi
Kembalinya manusia kedalam kodrat Illahi adalah keinginan Allah untuk mengembalikan harmonisasi alam ciptaan Nya. Menegakkan kembalinya Kerjaan Allah yang bersifat kekinian maupun keakanan. Seperti yang tertulis di dalam Efesus 2 : 10 “ Karena kita ini buatan Allah. Diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalammya” Pekerjaan baik apakah yang menunggu kita ? yaitu pekerjaan yang telah kita tinggalkan beribu-ribu tahun yang lalu, yakni mengusahakan dan memelihara segala ciptaan Allah baik itu alam maupun makhluk hidup yang ada di adalam nya; tumbuhan, hewan dan manusia.
Pekerjaan yang baik haruslah diimbangi oleh pekerja-pekerja yang baik, yang kompeten dengan tugasnya, yang selaras dengan si pemberi tugas, maka mutlak, jika pekerja itu harus mempunyai kapasitas sebagai makhluk Kodrat illahi, karena dia bekerja kepada makhluk Illahi pula. Bagaimana cirri dari pekerja yangbaik itu ? injil Lukas 17 : 10 menuliskan “..kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan “ melakukan sesuai dengan Job dis yang telah diberikan oleh Allah, sesuai dengan kapasitas dan kedudukannya yakni menjadi seorang hamba.
Identitas inilah yang harus kita sadari, bahwa kita adalah hamba-hamba Allah dlam kondisi sebagai manusia kodrat Illahi , menjadi team kerja Allah, untuk mengupayakan terbangunnya Kerajaan Allah baik yg bersifat kekinian maupun keakanan. Dimana Kerajaan Allah adalah suatu visi Allah sendiri yang mnemptakan allah sebagi raja dalam system yn Dia bentuk. Dan kita sebagai manusia ikut terlibat dalam pekerjaan Allah tersebut.

Komunitas yang berpengaruh dalam kehidupan kita sehubungan dengan panggilan Allah :

1. Keluarga
Apakah peran keluarga sehubungan dengan panggilan Allah kepada hidup kita? Kita ingat bahwa, kerjaan Allah bersifat kekinian maka menaruh tanggung jawab terwujudnya kerajaan itu di dalam diri orang-orang beriman. Setiap orang beriman terpanggil untuk mengejawantahkan imannya dalam perilaku sehari-hari. Sehingga, komunita masyarakat akan segera berkembang ke arah yang jauh lebih baik. Suatu komunitas masyarakat yang baik, hidup dalam kedamaian dan persaudaraan, adalah Kerajaan Allah.

Keluarga adalah struktur terkecil dari struktur masyarakat di dunia. Awal mula keluarga terbentuk adalah terjalinnya ikatan suci antara suami istr, yang diberkati oleh Tuhan di depan Jemaat di gereja. Maksud pemberkatan ini endiri mempunyai visi, bahwa Allah menghendaki terbentuknya kerajaan Allah yang dimulai dari elemen yang paling kecil yakni keluarga. Kerajaan Allah berlandaskan kasih, kasih yang sejati antara suami istri di dalam Tuhan , menjadi dasar terciptanya sebuah komunitas masyarakat kecil yang berisikna kasih. Individu 2 tidak lagi sebagi individu yg egosentris, namun individu2 yg bersatu adlah individu yg mengekpresikan kasih. Salah satu sifat dari kasih adalah sikap peka dan tanggap. Sikap ini yang kita punyai sebagai makhluk kodrati illahi. Peka dan tanggap di dalam kelauraga akan menumbuh kembangkan kasih yg sejati. Tanggap adalah salah satu sikap memahami dan brtindak sebelum orag lain mengemukakn keinginannya.
Suami yang peka dan tanggap terhadap istrinya adalah yang dengan kerelaan hati membantu akan kerepotan istrinya sebelum istrinya menyuruh2 untuk membantu, istri yang peka dantanggap akan suami menahan diri untuk tidak bicara yang berlebihan yang menyebabkan sakit hati si suami ( istri yg cerewet terkadang membuat risih hati si suami ), Orang tua yang peka dan tanggap terhadap anak, adalah yang tidak memaksakan keinginan, dan menekploitasi anak seperti yg diingini oleh orang tua, anka yang peka dan tanggap terhadap orang tua adalh yan mampu bekerja sama dengan oang tuanya, orang tua yg mencari biaya sekolah, anak2 belajar rajin sebagi imbangan orang tua mencari nafkah

Ada take and give, suasan kerajaanAllah dihidupkan di dalam elemen terkecil masy yakni keluarga. Seperti perumpamaan, jika ingin melihta hutan itu menjadi hijau dan tidak layu, maka siramlah masing2 pohon di dalam hutan itu. Kerajaan Allah akan tercipta kembali , kedamaian akan terwujud, jika masing2 keluarga mampu mengekpresikan kasih kedalam masing2 anggota keluarga

2. Lingkungan
Beberapa decade, Indonesia megalami banyak musibah, baik bencena alam, kecelakaan, kerusuhan. Peristiwa yang masih hangat dalam ingatan kita dalah gempa bumi yang ada di padang. Kenapa bisa terjadi gempa? Para ahli mengatakan, bahwa Indonesia terletak dia atas lempeng, yg sewatu-waktu jika bergeser akan mengakibatkan gempa, dan itu adlah kejadian alam yg alamiah. Namun jika pertanyaan itu diteruskan, kenapa lembpeng itu bisa bergeser? Mungkin ada juga yg mengatakan, itu adalah gejala alam yang sehubungan dengan rotasi dan revolusi bumi, Itu tidak dislahkan, namun tahukah anda, bahwa lembpeng yg bergser di padang adalah lepeng minyak?
Kita mengingat sejenak akan pelajaran IPA,pelajaran di waktu SD, bumi terdiri atas banyak lapisan, baik lapisan pasir, bebatuan. Salah satu lapisan agar bumi tetap pada tempatnya adalah lapisan minyak. Bukan tanpa makna lapisan minyak itu diberikan oleh Tuhan di dalam bumi, lapisan minyak seumpama cairan sendi yg memberikan pelumas thd sendi, sehingga sendi dpata begerak secara elastic,jika suatu saat cairan sendi itu berkurang, maka tjd adalah pergerakan sendi menjadi kaku.
Akibat ekploitasi besar2 an yg telah dilakukan oleh Indonesia, Arab Saudi , kuba di bidan g perminyakan dengan dalih untuk keperluan bahan bakar manusia, maka lambat laun lapisan minyak di dalam bumi semakin berkuran, berkurangnya la[isan minyak ini kan memberikan ruang yang kosong, ibarat tumpukan buku, jika salah satu dari tumpuka buku itu diambil apa yang tjd? Buka akan jatuh, demikan juga dengan lapisan bumi, ketika lapisan minyak itu telah mulai kosong akibat pengeboran2 yg dilakukan oleh manusia maka ada satu celah yg menyebabkan pergeseran, dan pergeseran di kedalam bumi membawa dampak yg luar biasa di permukaaan
Pertanyaan nya, inikah kejadian alam? Memang ini kejadian alam, namun siapa yg menyebabkan kejadian alam menjadi bencana? Jawabnya adalah manusia sendiri
Kembali lagi dalam konsep, ketika kodrat Illahi hilang dari diri manusia, maka hilang pula dalam diri manusia untuk menjadi penjaga alam. Alam tidak lagi dipandang sebagai karya Tuhan yang harus dijaga dan diperlihara, namaun alam dipandanag sebagai sesuatu yg harus diekploitasi, untuk kepentingan2 hidup. Alam menjadi tidakbersahabat ketika citra dalam diri manusia hilang, tidak bersahabat dikarenakan sikap manusia sendiri yg tidak merawat, hukum tabor tuai tetap berlaku dalam hukum alam.

Lantas apa yangbisa kita lakukan? Dengan kondisi kita yg telah diperbaharui di adalam Yesus, dikembaliknnya lagi kita ked lam manusia kodrat Illahi, maka kita memulai tugas kita, menjaga alam, menjaga sedemikan karena alam jug aslah satu elemen dari Tuhan, bagian dari kehidupan Tuhan, karena alam mrp ekpresi dari Karya Ciptaan Tuhan
Kita dapat memulai dari keluraga kita, menjaga agar lingkungan kita tetap hijau dan selalu bersih, mengurangi polusi, mebuang sampah pada tempatnya, megelola sampah mjd sesuatu yg berguna dlam bentuk daur ulang. Apapun yg kita lakukan thd alam, adalah semata2 tanggapan kita terhadap pekerjaan Allah

Kiranya pencerahan yg kita dapatkan hari ini membawa kedlam suatu langkah baru dalam kehidupan
Tuhan memberkati amin

salam
nia

Tidak ada komentar: