dia tumbuh diantara duri dan cadas
batangnya yang kecil, berusaha bertumbuh menggapai sinar mentari
akarnya menghunjam ke bawah kuat demi menopang hdupnya
aku bertanya
" tidakkah kau menderita diantara yang tajam dan keras ?"
kelopak bunganya yang baru mekar menggeleng lemah
"akarku kuat, daunku cukup mengolah makanan untuk kehidupanku"
akau mengamatinya
"bungamu bagus, tak sepantasnya kau tumbuh di tempat gersang dan panas"
"aku tak bisa memilih tempat, sewaktu benih itu jatuh di sini, disinilah tempatku, aku harus tetap hidup, apapun tempatku"
serbuk-serbuk sari dintari kupu-kupu dan kumbang
"kau cantik " kataku, boleh kupindahkan dirimu untuk penghias depan rumahku ?"
"terima kasih Nia, jika kau pindahkan aku, siapakah yang akan menghiasi tempat yang gersang ini ? kepada siapa kupu-kupu dan kumbang akan berhenti dari terbangnya ? biarkan aku disini untuk memberi warna di tempat yang tiada warna "
aku tertegun
"memberi warna di tempat yang tiada berwarna, ooh sebuah kata-kata indah"
aku melihat tubuhnya mulai payah karena panas yang menghunjam, kusiram dia dengan air minumku
"terima kasih Nia"
"ya " jawabku
batangnya yang kecil, berusaha bertumbuh menggapai sinar mentari
akarnya menghunjam ke bawah kuat demi menopang hdupnya
aku bertanya
" tidakkah kau menderita diantara yang tajam dan keras ?"
kelopak bunganya yang baru mekar menggeleng lemah
"akarku kuat, daunku cukup mengolah makanan untuk kehidupanku"
akau mengamatinya
"bungamu bagus, tak sepantasnya kau tumbuh di tempat gersang dan panas"
"aku tak bisa memilih tempat, sewaktu benih itu jatuh di sini, disinilah tempatku, aku harus tetap hidup, apapun tempatku"
serbuk-serbuk sari dintari kupu-kupu dan kumbang
"kau cantik " kataku, boleh kupindahkan dirimu untuk penghias depan rumahku ?"
"terima kasih Nia, jika kau pindahkan aku, siapakah yang akan menghiasi tempat yang gersang ini ? kepada siapa kupu-kupu dan kumbang akan berhenti dari terbangnya ? biarkan aku disini untuk memberi warna di tempat yang tiada warna "
aku tertegun
"memberi warna di tempat yang tiada berwarna, ooh sebuah kata-kata indah"
aku melihat tubuhnya mulai payah karena panas yang menghunjam, kusiram dia dengan air minumku
"terima kasih Nia"
"ya " jawabku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar