Jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk mengingat pelajaran IPA waktu masih di SD, maka kita akan teringat akan pelajaran tentang batuan sedimen kimiawi. Batuan ini terbentuk kerena pelapukan batuan beku akibat pengaruh unsur kimia tertentu, contohnya adalah stalaktit dan stalakmit di dalam goa di daerah berkapur. Berbagai ornamen yang terbentuk oleh proses tetesan air selama ribuan tahun dan mengalami proses kristalisasi menampilkan panorama menakjubkan
Saya tertarik untuk memahami proses batuan sedimen ini, karena terbentuknya. Berupa tetesan air kapur selama ribuan tahun. Ribuan tahun.....bukan waktu yang singkat, bukan satu jam, satu hari, satu tahun, tapi ribuan....Membayangkan saja rasanya sudah tak mampu, seberapa lamakah itu. Dan setelah itu terjadi proses kristalisasi. Suatu bentuk akumulasi yg dimulai dari 1 tetes air kapur.
1 aksi, yang dilakukan dari tiap detik, dan berlangsung terus menerus, tak terputus, akan membuat suatu bentukan. Bukankah demikian dengan sebuah karakter?
Manusia pada hakekatnya adalah manusia kebiasaan. Apa yg telah dilakukannya tiap detik, menit, jam, hari danseturusnya, yang dilakukan berulang-ulang yang akhirnya membentuk suatu akumulasi yang dinamakan karakter. Orang dengan kebiasaan bersih dan sehat, maka akan terbentuk karakater manusia yang rapi dan sehat. Demikan juga sebaliknya. Dengan demikan jika kita ketahui ada orang yang suka marah-marah, kasar, egois, itu pula yang dibiasakan setiap saat dalam hidupnya.
Jadi kalau demikan apakah karakter bisa diubah? Jawabnya bisa...kenapa? karena karakter terbentuk dari kebiasaan, jadi kalo hendak mengubah karakter ubahlah kebiasaan yang ada. Kebiasaan hidup tidak sehat, intake makan dengan kadar gula tinggi, lemak tinggi, purin tinggi akan membentuk karakter sakit Diabetes melitus, Hyperlipidemia dan hyperuricemia. Ini semua hasil akumulasi bertahun-tahun yang dilakukan berulang, suatu kebiasaan yang telah mengakar. Perlu diingat, jika karakter tertentu telah terbentuk, maka paling tidak lama waktu untuk mengubah setara dengan waktu karakter itu terbentuk. Misal, sekarang usia 33 tahun seperti saya, dan mempunyai karakter jorok, maka paling tidak perlu waktu merubah kebiasaan selama 33 tahun untuk merubah karakter jorok menjadi karakter yang rapi dan bersih, jadi kemungkinan berubah pada usia 66 tahun, jika ingin lebih cepat lagi perlu dilakukan diet ketat terhadap kebiasaan tersebut dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan, dan tidak bosan untuk melakukannya. Konsisten.
Rasanya susah...Tidak juga. Maka konsep yang termudah untuk melakukan nya adalah, hiduplah saat ini dengan hidup yang benar dan baik. Saat ini termasuk ketika saat ini saya mengetik diatas tuts keyboard komputer. Kenapa harus saat ini? Karena yang disebut hidup ya kekinian, bukan kemarin atau besok. kemarin adalah saat ini yang telah berlalu, dan besok adalah saat ini yg belum datang. Jika hidup kita saat ini benar dan baik, maka akan menjadi suatu kenangan yang indah, jika saat ini telah berlalu, dan akan menjadi power untuk menyongsong hari esok.
Jika hidup benar dan baik kita biasakan tiap saat, maka kristalisasi yang terbentuk akan hidup kita adalah suatu karakter yg indah.
Jadi mari kita siapkan karakter kita mulai sekarang, melalui kebiasaan saat ini.
( maka pembentuklan kebiasaan untuk anak-anak kita sangat diperlukan sejak dini )
Saya tertarik untuk memahami proses batuan sedimen ini, karena terbentuknya. Berupa tetesan air kapur selama ribuan tahun. Ribuan tahun.....bukan waktu yang singkat, bukan satu jam, satu hari, satu tahun, tapi ribuan....Membayangkan saja rasanya sudah tak mampu, seberapa lamakah itu. Dan setelah itu terjadi proses kristalisasi. Suatu bentuk akumulasi yg dimulai dari 1 tetes air kapur.
1 aksi, yang dilakukan dari tiap detik, dan berlangsung terus menerus, tak terputus, akan membuat suatu bentukan. Bukankah demikian dengan sebuah karakter?
Manusia pada hakekatnya adalah manusia kebiasaan. Apa yg telah dilakukannya tiap detik, menit, jam, hari danseturusnya, yang dilakukan berulang-ulang yang akhirnya membentuk suatu akumulasi yang dinamakan karakter. Orang dengan kebiasaan bersih dan sehat, maka akan terbentuk karakater manusia yang rapi dan sehat. Demikan juga sebaliknya. Dengan demikan jika kita ketahui ada orang yang suka marah-marah, kasar, egois, itu pula yang dibiasakan setiap saat dalam hidupnya.
Jadi kalau demikan apakah karakter bisa diubah? Jawabnya bisa...kenapa? karena karakter terbentuk dari kebiasaan, jadi kalo hendak mengubah karakter ubahlah kebiasaan yang ada. Kebiasaan hidup tidak sehat, intake makan dengan kadar gula tinggi, lemak tinggi, purin tinggi akan membentuk karakter sakit Diabetes melitus, Hyperlipidemia dan hyperuricemia. Ini semua hasil akumulasi bertahun-tahun yang dilakukan berulang, suatu kebiasaan yang telah mengakar. Perlu diingat, jika karakter tertentu telah terbentuk, maka paling tidak lama waktu untuk mengubah setara dengan waktu karakter itu terbentuk. Misal, sekarang usia 33 tahun seperti saya, dan mempunyai karakter jorok, maka paling tidak perlu waktu merubah kebiasaan selama 33 tahun untuk merubah karakter jorok menjadi karakter yang rapi dan bersih, jadi kemungkinan berubah pada usia 66 tahun, jika ingin lebih cepat lagi perlu dilakukan diet ketat terhadap kebiasaan tersebut dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan, dan tidak bosan untuk melakukannya. Konsisten.
Rasanya susah...Tidak juga. Maka konsep yang termudah untuk melakukan nya adalah, hiduplah saat ini dengan hidup yang benar dan baik. Saat ini termasuk ketika saat ini saya mengetik diatas tuts keyboard komputer. Kenapa harus saat ini? Karena yang disebut hidup ya kekinian, bukan kemarin atau besok. kemarin adalah saat ini yang telah berlalu, dan besok adalah saat ini yg belum datang. Jika hidup kita saat ini benar dan baik, maka akan menjadi suatu kenangan yang indah, jika saat ini telah berlalu, dan akan menjadi power untuk menyongsong hari esok.
Jika hidup benar dan baik kita biasakan tiap saat, maka kristalisasi yang terbentuk akan hidup kita adalah suatu karakter yg indah.
Jadi mari kita siapkan karakter kita mulai sekarang, melalui kebiasaan saat ini.
( maka pembentuklan kebiasaan untuk anak-anak kita sangat diperlukan sejak dini )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar