Suatu hari Sang Juragan memanggil semua karyawan dikumpulkan di ruang kerjanya. Beliau mengatakan bahwa akan pergi ke luar negri dAlam jangka waktu cukup lama untuk mengurus bisnisnya yang baru. Maka semua karyawan dipanggil dalam rangka pembagian pekerjaan dan mengelola bisnis yg ditinggalkan. Mulai satu persatu dipanggil dan diserahi tanggung jawab harta yg harus dikelola. Cukup lama waktu yang diperlukan karena karyawan dan harta yg akan didelegasikan cukup banyak.
Ada yang diserahi uang..mesin2 pabrik..properti..sawah...ternak...sawah...bank..toko..warnet..rumah makan..dst. Aku menunggu panggilan itu juga. Kok lama ya...tapi aku sabar. Setelah 3 jam berlalu akhirnya tinggal aku yg ada diruang itu. temaN2 ku sudah pada pergi dan melakukan pekerjaan baru sesuai dgn job dis yg diberikan Juragan
"ooo kamu ya..." aku mendekat, " iya Juragan, ini saya.."
"Ayo ikutlah aku, bagianmu tidak disini..."
Aku berfikir, wah pasti pekerjaan yang akan diberikan kepadakau jauh lebih berharga dan besar dibanding teman2 yg lain, karena aku harus keluar ruang kerja juragan. Aku berjalan di belakang Juragan dan mengikutinya. Dari ruang kerja..melewati ruang penerima tamu...ke halaman..mutar ke kanan menuju belakang. Aku sempat berfikir mau dibawa kemana aku ini? dan wujud benda itu apa? Apa mungkin mesin produksi yang baru? Traktor? atau mobil? ah...aku senyum2 sendiri membayangkan
Sampai akhirnya...di depan sebuah kandang ternak
" Aku tugaskan kepadamu untuk mengelola semua kotoran ternak yg ada di sini selama aku ke luar negri"
Aku terperanjat tak mengira...protes..
" Tapi JuragaN..selama ini saya bekerja di dalam rumah..mengurusi benda2 antik dan alusan di dAlam rumah..saya tak terbiasa pekerjaan kotor dan kasar seperti ini..ini kan tugas Parmin untuk membuang kotoran ke kebun...bukan tugas saya"
mata Juragan memandang tajam dan tak bergeming..dan akhirnya aku hanya bisa menjawab
" Inggih...juragan"
Satu minggu setelah kepergian Juragan, aku masih jengkel..kotoran hewan di belakang rumah tak kuurus sedikitpun..jujur aku iri sama teman2 ku, mereka dikasih pekerjaan yg enak2 (menurutku) sedangkan aku..disuruh mengelola kotoran hewan...
Satu bulan berlalu..tetap tak kupegang pekerjaan itu..waktuku hanya kuhabiskan untuk merenungi nasib dan kecewa..kenapa aku hanya diberi kotoran hewan...
Setengah tahun berlalu...kotoran hewan mulai menumpuk dan berbau busuk..orang2 dirumah mulai menyalahkan aku..krn tidak segera mengurus kotoran ternak. Mereka mengancam akan melaporkan kepada Juragan krn aku malas
Dengan enggan aku berjalan ke arah kandang, gila....banyak sekali kotoran ini...harus aku apakan? harus aku buang kemana? Tiba2 aku ingat..ketika di desa dulu Pak Lik memanfaatkan kotoran ternak untuk dibuat pupuk. Dan sampah2 yg ada dibuat kompos. Maka saat itu aku bergerak. Aku cari informasi cara pembuatan kompos dan pupuk organik. Semua buku aku baca, semua org yg tau ttg pembuatan pupuk aku temui, aku juga pergi ke dinas pertanian untuk ngangsu kawruh.
Tak terasa setengah tahun telah berlalu, sekarang aku tidak hanya membuat pupuk organik dan kompos namun aku telah mampu menjualnya, dan pemasukan atas pupuk itu semakin besar, krn permintaan pasar semakin hari semakin tinggi. sampAi akhirnya aku meminta modal kepada bagian keuangan untuk membikin pabrik pupuk organik. tidak hanya sampah rumah dan kotoran ternak rumah saja yg aku kelola, namun sanpah dan kotoran ternak dari daerah2 lain juga aku garap, yg akhirnya mendatangkan income.
10 tahun berlalu, usaha pupuk yg aku kelola berjalan dengan pesat bahkan telah mempunyai cabang di hampir setiap kota besar, tiba2 ada khabar, kalo Juragan mau rawuh. Diadakan pesta besar2 untuk menyambut kedatangan Juragan. Semua sibuk, termasuk sibuk membikin SPJ..aku juga..
Semua karyawan dikumpulkan lagi di ruang Juragan seperti dulu. Dipanggil satu2 untuk dimintai pertanggung jawaban. Dan aku lihat tidak semuanya senang, ada yg nangis, ada yg sedih, ada yg senang...tyt tidak semua teman2 ku sukses menjalankan tanggung jawab yg diserhakan kpd mereka. Dan bagi mereka yg telah membikin rugi perusahaan langsung dipecat seketika. Tibalah giliranku
Aku serahkan semua hasil kerjaku di hadapan Juragan. Aku ga berani membayangkan, atau berfikir macam2 seperti dulu lagi...Tiba2 kulihat juragan tersebut dan berdiri sambil menepuk pundakku. "Besok kamu menjadi asisten pribadiku dalam mengeloala perusahaan ini". Aku melongo tak percaya...aku cubit semua tubuhku..aku pastikan ini bukan mimpi. Dan semakin kuyakini setelah Juragan menunjukkan ruang kerjaku yang baru
"Matur nuwun Juragan..."
(Nasib bukan takdir...kita yang mengusahakan, bukan karena fasilitas kita bisa sukses, namun karena kita mau memakai hati dan pikiran kita yang telah diberikan Tuhan untuk berbuat. Tuhan itu adil, Dia tidak memudahkan umatNya untuk mdp kan sesuatu dgn mudah dan gampang, Dia tidak ingin kita mjd umat yg manja dan lumpuh karena tll banyakk fasilitas, Dia ingin mempunayi umat yang berkualitas untuk ikut dalam semua pekerjaanNya)
Ada yang diserahi uang..mesin2 pabrik..properti..sawah...ternak...sawah...bank..toko..warnet..rumah makan..dst. Aku menunggu panggilan itu juga. Kok lama ya...tapi aku sabar. Setelah 3 jam berlalu akhirnya tinggal aku yg ada diruang itu. temaN2 ku sudah pada pergi dan melakukan pekerjaan baru sesuai dgn job dis yg diberikan Juragan
"ooo kamu ya..." aku mendekat, " iya Juragan, ini saya.."
"Ayo ikutlah aku, bagianmu tidak disini..."
Aku berfikir, wah pasti pekerjaan yang akan diberikan kepadakau jauh lebih berharga dan besar dibanding teman2 yg lain, karena aku harus keluar ruang kerja juragan. Aku berjalan di belakang Juragan dan mengikutinya. Dari ruang kerja..melewati ruang penerima tamu...ke halaman..mutar ke kanan menuju belakang. Aku sempat berfikir mau dibawa kemana aku ini? dan wujud benda itu apa? Apa mungkin mesin produksi yang baru? Traktor? atau mobil? ah...aku senyum2 sendiri membayangkan
Sampai akhirnya...di depan sebuah kandang ternak
" Aku tugaskan kepadamu untuk mengelola semua kotoran ternak yg ada di sini selama aku ke luar negri"
Aku terperanjat tak mengira...protes..
" Tapi JuragaN..selama ini saya bekerja di dalam rumah..mengurusi benda2 antik dan alusan di dAlam rumah..saya tak terbiasa pekerjaan kotor dan kasar seperti ini..ini kan tugas Parmin untuk membuang kotoran ke kebun...bukan tugas saya"
mata Juragan memandang tajam dan tak bergeming..dan akhirnya aku hanya bisa menjawab
" Inggih...juragan"
Satu minggu setelah kepergian Juragan, aku masih jengkel..kotoran hewan di belakang rumah tak kuurus sedikitpun..jujur aku iri sama teman2 ku, mereka dikasih pekerjaan yg enak2 (menurutku) sedangkan aku..disuruh mengelola kotoran hewan...
Satu bulan berlalu..tetap tak kupegang pekerjaan itu..waktuku hanya kuhabiskan untuk merenungi nasib dan kecewa..kenapa aku hanya diberi kotoran hewan...
Setengah tahun berlalu...kotoran hewan mulai menumpuk dan berbau busuk..orang2 dirumah mulai menyalahkan aku..krn tidak segera mengurus kotoran ternak. Mereka mengancam akan melaporkan kepada Juragan krn aku malas
Dengan enggan aku berjalan ke arah kandang, gila....banyak sekali kotoran ini...harus aku apakan? harus aku buang kemana? Tiba2 aku ingat..ketika di desa dulu Pak Lik memanfaatkan kotoran ternak untuk dibuat pupuk. Dan sampah2 yg ada dibuat kompos. Maka saat itu aku bergerak. Aku cari informasi cara pembuatan kompos dan pupuk organik. Semua buku aku baca, semua org yg tau ttg pembuatan pupuk aku temui, aku juga pergi ke dinas pertanian untuk ngangsu kawruh.
Tak terasa setengah tahun telah berlalu, sekarang aku tidak hanya membuat pupuk organik dan kompos namun aku telah mampu menjualnya, dan pemasukan atas pupuk itu semakin besar, krn permintaan pasar semakin hari semakin tinggi. sampAi akhirnya aku meminta modal kepada bagian keuangan untuk membikin pabrik pupuk organik. tidak hanya sampah rumah dan kotoran ternak rumah saja yg aku kelola, namun sanpah dan kotoran ternak dari daerah2 lain juga aku garap, yg akhirnya mendatangkan income.
10 tahun berlalu, usaha pupuk yg aku kelola berjalan dengan pesat bahkan telah mempunyai cabang di hampir setiap kota besar, tiba2 ada khabar, kalo Juragan mau rawuh. Diadakan pesta besar2 untuk menyambut kedatangan Juragan. Semua sibuk, termasuk sibuk membikin SPJ..aku juga..
Semua karyawan dikumpulkan lagi di ruang Juragan seperti dulu. Dipanggil satu2 untuk dimintai pertanggung jawaban. Dan aku lihat tidak semuanya senang, ada yg nangis, ada yg sedih, ada yg senang...tyt tidak semua teman2 ku sukses menjalankan tanggung jawab yg diserhakan kpd mereka. Dan bagi mereka yg telah membikin rugi perusahaan langsung dipecat seketika. Tibalah giliranku
Aku serahkan semua hasil kerjaku di hadapan Juragan. Aku ga berani membayangkan, atau berfikir macam2 seperti dulu lagi...Tiba2 kulihat juragan tersebut dan berdiri sambil menepuk pundakku. "Besok kamu menjadi asisten pribadiku dalam mengeloala perusahaan ini". Aku melongo tak percaya...aku cubit semua tubuhku..aku pastikan ini bukan mimpi. Dan semakin kuyakini setelah Juragan menunjukkan ruang kerjaku yang baru
"Matur nuwun Juragan..."
(Nasib bukan takdir...kita yang mengusahakan, bukan karena fasilitas kita bisa sukses, namun karena kita mau memakai hati dan pikiran kita yang telah diberikan Tuhan untuk berbuat. Tuhan itu adil, Dia tidak memudahkan umatNya untuk mdp kan sesuatu dgn mudah dan gampang, Dia tidak ingin kita mjd umat yg manja dan lumpuh karena tll banyakk fasilitas, Dia ingin mempunayi umat yang berkualitas untuk ikut dalam semua pekerjaanNya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar