"mintalah, maka kamu akan diberi"
aku memandang sosok laki2 yang duduk di dekatku, DIA baru saja mengucapkan kata-kata itu. Aku hanya diam. Sesekali mataku melihat wajah NYA, dan ternyata DIA memandangku
Kubiarkan DIA memandangiku, sampai ke dalam hatiku yang terdalam. Tak ada satupun yang tersembunyi dari NYA
"aku hanya ingin dekat dengan MU"
perlahan aku mengatur nafas dan suaraku
" aku ingin ketika aku menangis, KAU yang menghapus air mataku, ketika aku putus asa, KAU yang menguatkan aku, ketika aku sekarat, KAU yang menghidupkan aku"
aku menghela nafas
"aku ingin selalu berbagi cerita, baik itu cerita yang konyol, lucu, menyenangkan dan juga cerita-cerita usang yang tak enak untuk didengar. Cerita ketika aku merah, biru, kuning atau hitam"
aku diam sesaat, tiba-tiba butiran air mata meleleh ke pipiku, memberikan rasa hangat kepada kulitku pipiku yang dingin, kurasakan sebuah tangan menyentuh ke mukaku, menghapus air mataku.
aku tersenyum
"kau tidak sendiri. Ada AKU yang selalu mengawasimu, mendampingimu, bahkan ketika kau terlelap, AKU tidak terlelap. AKU selalu mejagamu, sehelai rambutmu tak akan KU biarkan jatuh tanpa sepengetahuan KU. AKU menjagamu seperti aku menjaga biji mata KU. kau berharga di mata KU, begitu berharganya diri MU bahkan nyawa KU pun kuberikan kepadamu "
kupandangi wajah yang senantiasa membuatku tenang, aku selalu merasa tenang jika disamping NYA
"kapan aku pulang ?"
"suatu saat kau akan pulang, tapi tidak sekarang, banyak hal yang harus kau selesaikan. percayalah AKU senantiasa menyertaimu sehingga kau akan sanggup melakukannya. Pergunakanlah waktu dan berjaga-jagalah"
aku mengangguk paham, tak kuhiraukan lagi duri-duri yang mungkin ada dalam dagingku, karena aku dimampukan menanggungnya, dan memang belum saatnya untuk "pulang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar