Sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan tiga orang anaknya, suatu saat terserang suatu penyakit yang menjadi wabah di desanya. Penyakit itu demikian mengerikan yang dapat mengakibatkan suatu kematian. Nama penyakit itu Dosamisitis, penyebab utamanya adalah virus Luciferia, yang menyerang daya tahan tubuh, menggerogoti daya tahan tubuh secara perlahan kemudian mengakibatkan kematian yang mengerikan.
Begitu takutnya keluarga itu terhadap penyakit yang dideritanya, maka mereka berinisiatif pergi berobat ke dokter. Ternyata masing-masing anggota keluarga telah mempunyai langganan dokter keluarga pribadi. Sang ayah pergi ke dokter Doislamica, sang ibu ke dokter Rekatholika, anak 1 pergi ke dikter Michristian, anak ke 2 berobat ke dokter Fabudhis, dan anak ke 3 ke dokter Solhindusta. Sore itu mereka segera pergi ke masing2 dokter pilihan mereka, tak lama setelah mengantri mereka segera mendapat pelayanan kesehatan, dan diberikan resep obat untuk segera ditebus di apotik. Adapun isi resep tersebut untuk masing-masing keluarga adalah sama, meskipun mereka dari dokter yang berbeda. Dari pihak Dinas Kesehatan telah menganjurkan kepada semua dokter baik yang senior maupun yunior untuk memberikan resep obat yang sama kepada pasien yang menderita penyakit Dosamisitis akibat Virus Luciferia, karena ternyata wabah yang menyerang adalah satu jenis penyakit yang sama, maka rata-rata dokter memberikan obat yang sama untuk semua pasien atas anjuran dari Dinas Kesehatan, yang diutamakan adalah perbaikan daya tahan tubuh, dan anti virus.
Isi dari resep tersebut adalah :
R/ -Pertobatan
ad segera
- Hidup Suci 100%
ad 24 jam selamanya
- Kasih sesama
ad 24 jam selamanya
- Pengampunan
ad 24 jam selamanya
dan obat tersebut harus diminum tiap saat tanpa berhenti selamanya, untuk mematikan virus, dan mencegah virus masuk dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Satu-satunya apotik yang ada di desa itu adalah Apotik Jalan Terang, betapa banyak pasien yang mengantri disana untuk membeli obat dari resep yang mereka terima dari dokter. Bagian penerimaan resep segera menerima resep tersebut, mereka disuruh mengantri. dalam mengantri masing-masing anggota keluarga itu, ayah, ibu dan ke 3 orang anaknya menceritakan betapa hebatnya dokter mereka dan betapa bagus resep yang diberikan kepada mereka.
Ayah : "dokte ayah itu, dokter Doislamica, adalah dokter yang hebat, bukti nya pasiennya sangat banyak, berarti dia adalah dokter yang ampuh mengobati pasien"
Ibu : " Ooo..ga bisa ayah, dokter ibu yang paling bagus, dokter Rekhatolika, lebih manusiawi kalo memeriksa, teliti, lebih pinter, belum tentu yg pasiennya banyak dokternya pinter mengobati"
Anak no 1 : " Eee..jangan salah, dokterku yang paling bagus, Dokter Michristian, lebih terkenal, valid, jam terbangnya tinggi meskipun dia terbilang senior"
Anak no 2 : " kalo ke dokter, pake dong dokterku, Dokter Fabudhis, lebih senior dan kalem, ga grusa gusu kalo periksa pasien.."
Anak no 3 : "Dokter2 kalian itu payah, lebih bagus dokterku, dokter Solhindusta..ga ngoyo, pasiennya juga sedikit, sehingga lebih teliti kalo memeriksa.
Keluarga itu bertengkar hebat di apotik, memperdebatkan keampuhan dokter dan resepnya, sehingga petugas apotik turun tangan untuk menengahi..
Petuga Apotik : "pak...bu..mas..mbak...kita itu sedang terkena penyakit yang sama, atas anjuran Dinas Kesehatan para penderita sakit diberikan resep yang sama, meskipun itu dari dokter senior dan junior. Yang terpenting saat ini bukan waktunya lagi memperdebatkan dokter dan resep siapa yang hebat, namun selepas dari apotik, anda2 segera mengkonsumsi obat tersebut secar rutin, sesuai yg dianjurkan dokter. Percuma anda berdebat dan bertengkar hebat tentang dokter dan resepnya jika anda "tidak pernah meminum obat tersebut". Yang menjadikan anda sembuh dari penyakit ini bukanlah hebatnya dokter dan resep, namun rutinitas obat yang anda minum. Anda paham..nah sekarang pulanglah..ini obat anda telah selesai, minumlah obat ini sesuai dengan takaran secara disiplin, maka yakinlah, penyakit anda akan segera sembuh"
Petuga apotik mengantar keluarga tersebut dengan senyum, dan keluarga tersebut pulang ke rumah untuk segera mengkonsumsi obat yang telah diberikan.
(hai manusia..bukan dogma..agama..dan kitab suci yang membikin engkau selamat, namun menjalankan dan melakukan apa yg telah tertulis dalam kitab suci itulah yang membuat engkau selamat, berhentilah bertikai ttg siapa yang benar, yang benar adalah yang melakukan perintah Tuhan dan bukan memperdebatkannya. Sudahkan anda meminum obat anda?)
Begitu takutnya keluarga itu terhadap penyakit yang dideritanya, maka mereka berinisiatif pergi berobat ke dokter. Ternyata masing-masing anggota keluarga telah mempunyai langganan dokter keluarga pribadi. Sang ayah pergi ke dokter Doislamica, sang ibu ke dokter Rekatholika, anak 1 pergi ke dikter Michristian, anak ke 2 berobat ke dokter Fabudhis, dan anak ke 3 ke dokter Solhindusta. Sore itu mereka segera pergi ke masing2 dokter pilihan mereka, tak lama setelah mengantri mereka segera mendapat pelayanan kesehatan, dan diberikan resep obat untuk segera ditebus di apotik. Adapun isi resep tersebut untuk masing-masing keluarga adalah sama, meskipun mereka dari dokter yang berbeda. Dari pihak Dinas Kesehatan telah menganjurkan kepada semua dokter baik yang senior maupun yunior untuk memberikan resep obat yang sama kepada pasien yang menderita penyakit Dosamisitis akibat Virus Luciferia, karena ternyata wabah yang menyerang adalah satu jenis penyakit yang sama, maka rata-rata dokter memberikan obat yang sama untuk semua pasien atas anjuran dari Dinas Kesehatan, yang diutamakan adalah perbaikan daya tahan tubuh, dan anti virus.
Isi dari resep tersebut adalah :
R/ -Pertobatan
ad segera
- Hidup Suci 100%
ad 24 jam selamanya
- Kasih sesama
ad 24 jam selamanya
- Pengampunan
ad 24 jam selamanya
dan obat tersebut harus diminum tiap saat tanpa berhenti selamanya, untuk mematikan virus, dan mencegah virus masuk dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Satu-satunya apotik yang ada di desa itu adalah Apotik Jalan Terang, betapa banyak pasien yang mengantri disana untuk membeli obat dari resep yang mereka terima dari dokter. Bagian penerimaan resep segera menerima resep tersebut, mereka disuruh mengantri. dalam mengantri masing-masing anggota keluarga itu, ayah, ibu dan ke 3 orang anaknya menceritakan betapa hebatnya dokter mereka dan betapa bagus resep yang diberikan kepada mereka.
Ayah : "dokte ayah itu, dokter Doislamica, adalah dokter yang hebat, bukti nya pasiennya sangat banyak, berarti dia adalah dokter yang ampuh mengobati pasien"
Ibu : " Ooo..ga bisa ayah, dokter ibu yang paling bagus, dokter Rekhatolika, lebih manusiawi kalo memeriksa, teliti, lebih pinter, belum tentu yg pasiennya banyak dokternya pinter mengobati"
Anak no 1 : " Eee..jangan salah, dokterku yang paling bagus, Dokter Michristian, lebih terkenal, valid, jam terbangnya tinggi meskipun dia terbilang senior"
Anak no 2 : " kalo ke dokter, pake dong dokterku, Dokter Fabudhis, lebih senior dan kalem, ga grusa gusu kalo periksa pasien.."
Anak no 3 : "Dokter2 kalian itu payah, lebih bagus dokterku, dokter Solhindusta..ga ngoyo, pasiennya juga sedikit, sehingga lebih teliti kalo memeriksa.
Keluarga itu bertengkar hebat di apotik, memperdebatkan keampuhan dokter dan resepnya, sehingga petugas apotik turun tangan untuk menengahi..
Petuga Apotik : "pak...bu..mas..mbak...kita itu sedang terkena penyakit yang sama, atas anjuran Dinas Kesehatan para penderita sakit diberikan resep yang sama, meskipun itu dari dokter senior dan junior. Yang terpenting saat ini bukan waktunya lagi memperdebatkan dokter dan resep siapa yang hebat, namun selepas dari apotik, anda2 segera mengkonsumsi obat tersebut secar rutin, sesuai yg dianjurkan dokter. Percuma anda berdebat dan bertengkar hebat tentang dokter dan resepnya jika anda "tidak pernah meminum obat tersebut". Yang menjadikan anda sembuh dari penyakit ini bukanlah hebatnya dokter dan resep, namun rutinitas obat yang anda minum. Anda paham..nah sekarang pulanglah..ini obat anda telah selesai, minumlah obat ini sesuai dengan takaran secara disiplin, maka yakinlah, penyakit anda akan segera sembuh"
Petuga apotik mengantar keluarga tersebut dengan senyum, dan keluarga tersebut pulang ke rumah untuk segera mengkonsumsi obat yang telah diberikan.
(hai manusia..bukan dogma..agama..dan kitab suci yang membikin engkau selamat, namun menjalankan dan melakukan apa yg telah tertulis dalam kitab suci itulah yang membuat engkau selamat, berhentilah bertikai ttg siapa yang benar, yang benar adalah yang melakukan perintah Tuhan dan bukan memperdebatkannya. Sudahkan anda meminum obat anda?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar