Minggu, 29 Agustus 2010

Kado ultah dari teman

Tgl 8 Juli 2010 yang lalu adalah ultahku yang ke 35, seorang teman Pdt Nelwan Sarwit Atmaja (GKJ Salaman)  memberiku hadiah ini :

Matur nuwun sanged



Tambah Usia

Bertambah satu usiamu Ohh…
semoga penuh warna
Semakin indah hatimu
berikan cinta tuk semua

Kau telah tercipta
sebagai insan istimewa
Tumbuh dalam jiwa
terus bahagia dan raih cita

Syukur tuk yang kuasa
atas beragam anugrah
Kusertakan doa Panjang umur kasih berlimpah

Ikuti hidup yang mengalir
dan reguklah hingga akhir
Karna dunia terus berubah
jangan kau terlena dan goyah
Kau bertambah

Sabtu, 28 Agustus 2010

surat dari sahabat

Diajeng,
Dinamika alam senantiasa mendorong naluri manusia untuk masuk kedalam homogenitasnya.

warna-warni pohon bunga, hijaunya dedaunan, gemercik air sungai, atau semilir angin gunung kerap kali merangsang emosi dan kreativitas berfikir manusia untuk
mewujudkan sebuah karya besar

Alam adalah sumber inspirasi bagi mereka-mereka yang telah melahirkan karyanya didalam peradaban hidup ini.

tidak berlebihan jika kita mengatakan “ alam “ baru sebatas karya sketsa hitam putih yang diberikan kepada kita sebagai tanda kasih NYA.

Naluri manusia yang kagum akan keindahan tentu akan terusik untuk bisa menorehkan paduan warna warni menurut seleranya.

Warna alam adalah sebuah peradaban yang didalamnya bersemayam anak-anak manusia yang dihimpun oleh suatu tatanan keluarga

Seperti apa keindahan alam ini ?, berarti sangat tergantung keberadaan tatanan keluarga yang ada disekeliling kita ! sedangkan tatanan keluarga sangat ditentukan oleh kita. sedangkan “ kita “ sangat ditentukan oleh eksistensi jiwa kita sendiri. jadi jika kita berbicara kehidupan maka sumbernya adalah diri kita sendiri, sedangkan keberadaan
orang lain hanya sebatas hukum sebab dan akibat.

Diri kita adalah skala kecil jagad raya. sama seperti yang diutarakan diatas, jika jagad raya ini baru sebatas sketsa hitam putih atas KASIH NYA, maka diri kita ketika pertama
dilahirkan diatas dunia hanyalah lembaran putih saja.

Hari ini jadikanlah sebuah titik baru didalam kodratmu sebagai manusia.
Kodrat alam yang mengalami evolusi harus kamu iringi dengan upayamu untuk menggeser titik barumu ke arah mana. ( ? )
detik ini, disaat kita berjumpa didalam dimensi waktu, aku mengganggap kamu seperti
kanvas putih yang polos. bisa saja kamu lahir kembali...!!! karena yang esensial
dari sebuah kelahiran adalah “ roh “ bukan secara fisik. Jadi bisa kapan saja !!!


PERGESERAN TITIK AKAN MENJADI GARIS
Gunakan “ROH” kamu untuk mengeser titik barumu untuk menjadi sebuah GARIS.
dan garis tersebut adalah garis kehidupan yang tidak bisa kamu hindarkan.
bentangkan garis-garismu secara vertikal, horisontal dan diagonal agar kamu bisa
menggapai dan menyentuh seluruh sudut-sudut kehidupan. karena hanya dengan cara
seperti itu kamu bisa homogen dengan jagad raya ini. dan setelah kamu homogen
dengan jagad raya.., kamu akan dapat menikmati keindahan hidup yang sesungguhnya
karena di level tersebut seseorang sudah teruji kepekaannya.
Tanpa kepekaan kita tidak akan pernah tahu kehidupan yang sesungguhnya.
Tanpa kepekaan kita hanya sebagai anak manusia yang terkungkung dan terkurung
Oleh sebuah “ DONGENG “ kehidupan tanpa pernah merasakannya sendiri.
Atau sebaliknya.., kita bisa merasakan tapi kita tidak bisa menterjemahkannya.
Akibatnya…, Sering kita “ DANGKAL “ berpendapat. Nah… kalau kita sudah dangkal
Berbendapat akibatnya kita akan kesulitan mengenal diri sendiri.., apalagi mengenal
Keberadaan orang lain !
Kamu harus bisa hindarkan hal tersebut. Karena kedangkalan seseorang akan mendorong seseorang menjadi tinggi hati.

Kok aku jadi nggurui….?!

Aku singkat saja…

Titik yang kamu geser harus variatif ! disamping vertical, horizontal dan diagonal kamu juga perlu membuat garis lengkung agar bisa menjadi sebuah komposisi garis dan
Ruang. Setelah itu kamu baru bisa mendapatkan komposisi bentuk.

Ingat loh… apa yang kamu kerjakan baru sketsa hitam putih !!!!

Gimana kalo aku yang kasih warna ? he he he he


Diajeng…,
Aku optimis kamu bisa berbuat yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu sendiri.
TUHAN bersamamu.

Aku pikir lebih enak dialog langsung. Kalau tulisan itu ada pakemnya, jadi gak bisa
Sembarangan.

budaya dalam keluarga

(hasil perenunganku di kala sendirian)

Bacaan Alkitab : Daniel 1 : 6-9 ; 18-20
Ayat Nats : Ulangan 6 : 6-9

Kisah Daniel adalah kisah seorang anak muda Yahudi yang hidup di pembuangan Negara Babel. Negara Babel merupakan Negara yang mempunyai budaya yang bertolak belakang dengan kehidupan bangsa Yahudi, dimana berhala-berhala dijadikan Tuhan dalam kehidupan mereka, dan penyembahan terhadap berhala ini merupakan suatu cara hidup yang najis bagi bangsa Yahudi, dimana mereka mengakui hanya Tuhanlah yang layak untuk disembah, dan bukan berhala.
Namun bagi Daniel dengan ke 3 temannya, kehidupan kota Babel yang penuh dengan kenajisan ini tidak mampu melunturkan keyakinan kehidupan mereka yang telah terbentuk di lingkungan Yahudi. Hal ini nampak di ayat 8 “ Daniel berketatapan untuk tidak menanjiskan dirinya dengan santapan raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan diri”
Bagi seseorang yang berfikir secara instan dan gampang, siapa yang yang tak akan tergoda dengan makanan raja? Makanan yang penuh kelezatan dan menggiurkan, makanan yang disantap raja dan merupakan symbol prestise bagi siapa saja yang turut serta menyantapnya, dan ini juga mempunyai suatu pengkondisisan bahwa siapa yang menyantap makanan raja, mempunyai kesetaraan dengan raja. Siapakah orang yang tidak suka dengan predikat demikan? Apalagi di sebuah lingkungan baru yang jauh dari tanah airnya. Mendapatkan sebuah perlakuan yang istemewa tentu adalah sebuah kebanggaan.
Namun tidak demikan dengan Daniel. Dia memilih untuk tidak ikut terlibat dalam menyantap santapan raja, alasannya ialah, bahwa makanan dan minuman ini sangat mungkin sudah dipersembahkan kepada dewa-dewa menurut agama Babel dan memakan makanan demikian menurut pikiran Daniel akan melakukan dosa penyembah berhala.
Jika dilihat dari sisi strategis, sebenarnya Daniel syah untuk menikmati apa yang telah disuguhkan, dia adalah orang pilihan raja. Sebagai orang buangan mendapat rahmat dari raja untuk menyantap makanan raja adalah sebuah kehormatan besar dan itu juga merupakan sebuah perlindungan, mengingat dia adalah orang buangan dimana negaranya sedang mengalami penjajahan. Namun sebuah pilihan untuk mempertahankan iman dia lakukan. Sebuah sikap dia ambil demi menjaga kesucian diri.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana orang muda ini demikian gigih dan kuat untuk memperjuangkan imannnya di negara asing, dan bisa juga sebuah perjuangan mempertahankan iman ini akan berujung kepada kematian karena dianggap menentang perintah raja. Dari mana Daniel dan teman-temannya mempunyai jiwa yang patriotic terhadap ajaran budayanya yakni budaya Yahudi yang selalu mengutamakan Tuhan sebagai pusat kehidupan dan pemerintahan. Apa yang menjadikan mereka berani untuk negosiasi dengan pegawai istana supaya mereka hanya memakan air dan sayur?

Nampaknya sikap takut akan Tuhan tidak semata mata hanya sebuah keyakinan yang dangkal bagi bangsa Yahudi. Mereka menjadikan bahwa takut akan Tuhan telah menjadi sebuah karakter dan budaya dalam kehidupan mereka. Dan bagaimanakah karakter itu terbentuk? Bahwa sesungguhnya karakter adalah kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan setiap detik dalam setiap kehidupan manusia. Kita bisa melihat dalam ayat nats, bahwa bangsa Yahudi telah membentuk karakater takut akan Tuhan melalui pembiasaan hidup setiap hari. Apa saja yang telah mereka kerjakan sehingga budaya itu mengakar kuat dalam kehidupan mereka?

1. Memperhatikan perintah Tuhan ( ayat 6)
Perintah mengenai Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Bahwa perintah ini adalah sesuatu yang diutamakan yang mendapat perhatian utama dan khusus, perintah akan mengasihi Tuhan adalah melebihi segala-galanya dalam hidup. Penekanan ini adalah sangat penting, mengingat bahwa pemiik kehidupan ini adalah Tuhan maka sikap hidup yang utama adalah takut akan Tuhan

2. Mengajarkan berulang-ulang kepada anak ( ayat 7 )
Ajaran tentang kasih dan tajkut akan Tuhan senantiasa dibicarakan kapan saja dan dimana saja, jika sedang duduk dalam rumah, sedang berjalan dalam perjalanan, ketika berbaring di tempat tidur hendak tidur, dan saat bangun tidur sekalipun. Pengajaran tentang kasih dan takut akan Tuhan senantiasa dibicarakan tak pernah putus di dalam sepanjang waktu saat matahari terbit sampai matahari terbenam, dalam bahasa Jawa ada istilah lambe sak tumang kari sak merang. Bahwa mengajarkan tantang kasih dan takut akan Tuhan tidak boleh berhenti barang sedikitpun

3. Menjadikan sebuah pedoman ( ayat 8 )
Ajaran-ajaran Tuhan harus melekat secara reflek baik di hati maupun dalam pikiran, sehingga itu menjadi sebuah pedoman yang baku setiap melangkah dalam kehidupan

4. Dibakukan dalam bentuk hukum tetulis ( ayat 9 )
Dan agar mempunyai kekuatan, maka semua ajaran itu dituliskan dan dijadikan sebagai undang-undang dasar

Nampakanya pola duplikasi yang dilakukan oleh bangsa Yahudi dari tahun ke tahun membuahkan hasil, Terbukti setelah sekian tahun dan sekian generasi kebiasaan yang dilakukan di masing-masing rumah tangga telah membentuk sebuah budaya bangsa, dan itu telah membentuk sebuah karakter bangsa yang kuat, yang sulit sekali untuk dikikiis mesti oleh sebuah kondisi yang mengiurkan sesaat.
Pertanyaan kita saat ini, kebiasan apa yan telah kita bentuk dalam keluarga kita masing-masing? Dan bagaimanakah proses duplikasinya? Kira-kira sampai tingkat generasi keberakah duplikasi tentang budaya yang kita berikan bisa bertahan? Generasi 1..ke 2..ke 3..apa samapi berabad-abad seperti orang Yahudi?
Sebenarnya bukan suatu kondisi yang mengherankan jika banyak orang tua yang merasa cemas jika anak-anaknya harus sekolah ataupu bekerja di kota besar, metropolitan seperti Jakarta. Alasan utama bukan karena biaya hidup melainkan karena lingkungan. Lingkungan kota metropolitan yang demikian dasyat, membuat para orang tua menjadi ngeri, jangan-jangan anak-anak nya akan ter erosi oleh pola budaya dan kehidupan orang kota yang penuh dengan kebebasan dan ujung-ujungnya adalah pengrusakan mental dan moral.
Jika hal itu yang telah menjadi sebuah kekuatairan masing-masing keluarga Kristen, hal itu memberikan suatu indikasi bahwa duplikasi terhadap ajaran takut akan Tuhan belum se kuat yang dimiliki oleh orang Yahudi. Bisa jadi kebiasaan yang dibentuk di dalam masing-masing keluarga adalah sekedar hanya dan belum sampai dalam suatu kedisplinan mental tentang ajaran takut akan Tuhan
Ini merupakan PR bagi keluarga Kristen, apalagi menghadapi situasi lingkungan yang sudah tidak terkendali seperti sekarang ini. Dimana krisis mental dan moral terjadi disana sini. Pembunuhan terhadap sesama sudah dianggap hal yang biasa. Rasa kemanusiaan sudah tidak ada lagi. Tugas kita untuk memperbaiki system pembelajaran dalam keluarga tentang takut akan Tuhan. Kita bisa mencontoh kehidupan bangsa Yahudi bagaimana mereka menanamkan konsep takut akan Tuhan dalam keluarga mereka sehingga kebiasaan itu membentuk karakter dan budaya bangsa dan kemudian didapati pemuda pemuda yang benar-benar tangguh dalam hal iman seperti Daniel dan teman-temannya. Jika kita mendapatkan anak cucu kita seperti Daniel masih takutkah kita melepaskan mereka ke tempat-tempat yang kita anggap mengerikan. Jawabnya pasti tidak.
Dengan pola kebiasaan dalam keluarga tentang pembelajaran takut akan Tuhan, maka mencetak sosok generasi seperti Daniel bisa tercapai. Seperti stalaktit dan stalamit terbentuk karen tetesan air kapur beribu-ribu tahun, demikian juga karakater dan budaya takut akan Tuhan dapat terbentuk jika masing-masing keluarga membiasakan untuk mengajarkan dan mengaplkasikan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari tanpa jemu. Belum terlambat, mari kita segera memulai supaya generasi kita tidak punah oleh keganasan lingkungan
Tuhan memberkati

salam
nia

Keselamatan Allah Menjadikan Panggilan dan Pilihan Allah Makin Teguh

(hasil merenung.....)

Bacaan : ll Petrus 1 : 3 - 11
Nats : ll Petrus 1 : 10




Kalau boleh saya tanya, mengapa saat ini kita mau pergi ke gereja ? Apa motivasi kita? Bukankah lebih enak untuk tinggal di rumah. Bangun tidur ..kemudian tidur lagi ( ingat lagunya mbah Surip ), apalagi bagi mereka yang semalam pulang dari kerja sudah larut malam tiba di rumah, tentunya suatu kondisi yang berat untuk bangun pagi-pagi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke gereja. Mengapa kita mau melakukan ini semua ?

Apakah pekewuh sama pak Pendeta dan Majelis? Malu sama tetangga, karena mengaku Kristen tapi hari minggu tidak pergi ke gereja, atau mungkin bagi yang muda-muda ingin bertemu dengan seseorang yang di incarnya?

Apapun yang telah kita sampaikan sebagai alasan, satu hal yang pasti mengapa kita mau datang beribadah ke gereja saat ini, yakni, hati kita menanggapi panggilan Allah untuk datang di hadirat Nya.

Saya mempunyai sebuah cerita :

Suatu ketika, kakak ipar saya sedang menjalankan tugasnya dan kemudian mendapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan tulang di pahanya patah menjadi 2, kaki kirinya yang semula bisa berjalan dengan baik, akibat patah di pahanya menjadi tidak dapat berfungsi secara sempurna, tidak dapat menopang tubuh secara utuh, menjadi pincang dan akhirnya banyak hal yang terhambat dalam kehidupannya karena tulang kaki yang patah tersebut. Satu pilihan yang tidak dapat ditawar agar kaki kembali kedalam kondisi semula adalah dengan melakukan operasi tulang, menyambung kembali tulang yang patah, dengan memasukkan platina kedalam tulang untuk membantu tulang menjadi simetris dan kencang sehingga diharapakan ketika terjadi pertumbuhan tulang, tulang yang patah tersebut akan menyatu secara sempurna. Hanya melalui jalan operasi, dengan menyobek kulit, dan kemudian membedah daging dengan pisau operasi kemudian memasukkan platina tersebut di dalam tulang, dan kemudian menutupnya kembali dengan jahitan di kulit. Untuk mendukung proses penyembuhan maka dokter memberikan berbagai jenis obat mulai dari pembentuk tulang sampai mencegah adanya infeksi karena operasi dan juga obat penahan rasa nyeri. Semua proses yang dilalui itu hanya mempunyai satu tujuan. Mengembalikan kondisi kaki seperti semula sehingga dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsinya yakni untuk berjalan dan menopang tubuh.

Suatu kondisi yang normal, karena suatu hal menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, harus dikembalikan lagi dengan cara membetulkannya, membenahinya, memperbaikinya, agar tidak mengalami kondisi yang lebih parah lagi dan kemudian dikembalikan kepada keadaan semula untuk selanjutnya dapat berfungsi dan kemudian melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena kondisi unfit tadi.

Kita akan merenungkan satu persatu :

a. Kerajaan Allah
Dalam Perjanjian lama pemerintahan Allah muncul dalam tiga bentuk :
1. Allah telah menjadi raja. Ia menciptakan dunia dan berkuasa atasnya. Ia berdaulat walaupun manusia sering memberontak dan tidak mengakui kedaulatanNya
2. Pemerintahan Allah dinyatakan dengan cara khas dalam kehidupan orang-orang yang mematuhiNya. Bangsa Israel telah dipilih sebagai alat untuk menampakkan kedaulatan Allah kepada bangsa-bangsa yang lain.
3. Kerajaan Allah digambarkan sebagai pemerintahan yang akan datang. Pengharapan kedatangan Mesias untuk membawa keadilan dan damai sejahtera

Berita gembira yang diumumkan Yesus adalah bahwa Kerajaan Allah yang sudah lama dijanjikan segera akan segera datang, bahkan sedang datang.
Kerajaan Allah adalah berita utama dari Yesus Kristus. Kata basileia tou theou (Kerajaan Allah) ataupun basileia ton ouranon (Kerajaan Surga) disebutkan sebanyak 37 kali dalam Injil Matius, 14 kali dalam Injil Markus, dan 32 dalam Injil Lukas. Frekuensi pemakaian ini mengindikasikan bahwa satu sifat yang utama dari pengajaran Yesus dalam Injil Sinoptik adalah penekanan-Nya pada Kerajaan Allah. Dengan demikian, penekanan terhadap doktrin Kerajaan Allah bukanlah suatu penafsiran yang baru tentang berita Injil. Kitab Suci mengajarkan dua aspek dari Kerajaan Allah: aspek kekinian dan aspek keakanan, secara berimbang.
Kitab Suci mengajarkan bahwa Kerajaan Allah sudah datang di dalam dunia ini. Kerajaan Allah itu sudah datang melalui pelayanan Yesus Kristus.
Dengan memberikan penekanan pada aspek kekinian dari Kerajaan Allah, menaruh tanggung jawab terwujudnya kerajaan itu di dalam diri orang-orang beriman. Setiap orang beriman terpanggil untuk mengejawantahkan imannya dalam perilaku sehari-hari. Sehingga, komunita masyarakat akan segera berkembang ke arah yang jauh lebih baik. Suatu komunitas masyarakat yang baik, hidup dalam kedamaian dan persaudaraan, adalah Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah yaitu Allah sendirilah yang menjadi Raja, yang memerintah, pemerintahan Allah atas seluruh ciptaan membentuk sebuah system yang memberikan efek keharmonian atas seluruh ciptaan Nya. Suatu kehidupan yang merupakan ekspresi dari Sang Pencipta yang bercirikan kasih, keadilan dan damai sejahtera .Allah tidak menyerahkan dunia kepada kejahatannya. Ia memperbaharui dunia. Kerajaan Allah berarti gaya kehidupan baru dan persekutuan baru, menciptakan masyarakat yang lebih sesuai dengan rencana Allah, yang menggambarkan suatu masyarakat yang sesuai dengan kehendak Allah.

b. Penciptaan
Di dalam Kitab Kejadian diceritakan bagaimana Allah menciptakan alam seisinya, sebagai sebuah Maha Karya, ekspresi dari Sang Pencipta Yang Maha Agung, dan disetiap akhir penciptakan selalu dikatakan “ Allah melihat bahwa semuanya itu baik” dan untuk menjaga agar semua hasil karya itu selalu baik, ada pada tempatnya, maka Allah menciptakan makhluk yang disebut manusia dimana mempunyai karakteristik mempunyai kodrat Illahi, karena dijadikan menurut gambar dan rupa Allah ( Kejadian 1 : 26 ) dan yang diberi nafas hidup melalui hidungnya ( kejadian 2 : 7 ). Tugas utama dari makhluk ber kodrat Illahi ini adalah mengusahakan dan memelihara akan apa yang telah menjadi ciptaan Allah, agar tetap dalam kondisi terjaga dalam keharmonian ( Kejadian 2 : 15 )
Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Nya, agar bisa menjadi patner kerja, yang mampu menjadi team kerja yang sepaham dengan pemikiran Allah, dimana Allah hendak membentuk sebuah system kehidupan yang penuh keharmonian dimana Dia menjadi Raja atas sistem yang telah Dia bentuk. Suatu system yang membentuk sebuah komunitas yang harmoni antara alam dan semua makhluk hidup, yang mampu mengekprsikan sifata kasih, dimana Kasih itu sendiri merupakan perwujudan dari sifat Allah yang hakiki.
Membangun sebuah Kerjaan Allah yang bersifat baik kekinian maupun keakanan. Itulah tujuan utama Allah akan penciptaan, dan pengharapan terbesar ditujukan kepada manusia,karena fungsi utamanya adalah sebagai pengelola ciptaan-ciptaan Allah yang lain.
Manusia adalah makhluk drngan kodrat Illahi, itu yang harus kita ingat. Sehingga kehidupan kita sebenarnya tidak jauh dari kehidupan yang Allah miliki.

c. Terperangkap Dosa
Atas peristiwa ketidak taatan manusia memegang janji di hadapan Allah,maka terjadi keadaan manusia terlepas dari alur kehidupan Illahi. Citra manusia menjadi rusak, yang semula adalah manusia Kodrat Illahi, menjadi manusia cemar dan dibawah bayang-bayang kebinasaan. Kerusakan citra ini, berpengaruh juga terhadap fungsi manusia mula-mula. Jatuhnya manusia kedalam dosa menyebabkan rusaknya fungi utama manusia. Ketika fungsi tidak berjalan dengan sebagaimana adanya, maka system keseluruhan yg terbentuk ikut terganggu, dan mengalami kebinasaan. Seperti cerita awal, bahwa ketika kaki itu masih utuh, dia masih mampu menjalankan fungsinya untuk berjalan, namun ketika dia mengalami gangguan patah tulang, maka seluruh system dalam tubuh itu juga ikut terganggu.Demikan juga ahalnya yang terjadi ketika manusia telah jatuh ke dalam dosa akibta ketidak taatan. Alam yang semula bersahabat dengan dia menjadi musuhnya ( Kejadian 3 : 17 – 19 ) Manusia yang awalnya mempunyai sifat kasih berubah menjadi induvidu yang mencari kepentingan dirinya sendiri. Karena itu individu-individu salaing bertentangan. Keadaanya hamper seperti perang. ( Thomas hobbes 15588 – 1679 )
Sehingga jika zaman sekarang banyak didapati kejahatan merajalela dimana-mana, peperangan tak berhenti, pembunuhan seperti hal yang dianggap biasa, perusakan alam secara radikal sehingga didapat banyak bencana akibat kecerobohan manusia, hal ini dikarenakan, fungsi utama dari diri manusia telah rusak, unsur Kodrat Illahinya telah hilang,dan tergantikan oleh hawa nafsu duniawi cara berfikir dan bertindak seperti Allah sudah tidak terdapat di dalam diri manusia, sehingga aktifitas yang dilakuakan bukan menjaga namun perusakan. Suatu kondisi yang sangat bertentangan dengan kehidupan Illahi
Inti permasalahan telah ditemukan, penyebab sudah didapatkan, bahwa untuk memulihkan kembali kehidupan Kerjaan Allah, maka kondisi manusia harus dikembalikan ke dalam Kodrat Illahi
Apapun usaha manusia jika kondisi kodrat Illahinya tidak dikembalikan, maka akan sangat sulit untuk kembali menjalankan tuga-tugas yang diberikan oleh Allah. Ibarat kaki yang patah, meskipun bayak berlatih berjalan, dengan suatu kedisiplinan yang tinggi dan bersungguh-sunggu namun jika kakinya masih tetap patah, maka tak akan mampu untuk berlaku sebagaimana mestinya. Harus dipulihkan terlebih dahulu. Itu intinya

d. Pemulihan ke dalam Kodrat Illahi
Dalam ll Petrus 1 : 3 – 4 ada beberapa hal yang bisa kita cermati sehubungan dengan proses pemulihan kondisi manusia kedalam Kodrat Illahi :
1. Allah telah memanggil kita dengan kuasan Nya yang mulia dan ajaib, agar kita a\dapat mengenal Allah lebih dekat
2. Karena kuasa Illahi Nya, Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh
3. Dengan anugerah yang telah diberikan, Allah juga memberikan anugerah berupa janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, agar kita boleh mengambil bagian dalam Kodrat Illahi
Allah sendiri yang mempunyai prakarsa untuk memulihkan kondisi manusia, seperti dalam ilustrasi tulang kaki yang patah tadi, orang yang mempunyai kaki lah yang berprakarsa untuk mengobati kakinya dan bukan kaki yang mempunyai ide mengobati dirinya. Kenapa demikian? Karena kaki adalah bagian dari tubuh, milik orang tersebut, sehingga yang mengupayakan kesembuhan adalah orang pemilik kaki tersebut. Manusia adalah bagian dari Allah, karena dalam penciptaan Nya dia dihembuskan nafas hidup dari Allah ke dalam hidungnya. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari kehidupan manusia, maka Allah akan merasakan Nya juga sebagai ketidak normalan dalam kehidupan Allah, menjadi kan suatu kondisi unfit, disfungsi organ, maka yang mempunyai prakasa untuk memperbaiki kondisi manusia adalah Allah. Inilah yang disebut dengan Kasih Karunia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaan mu; jangan ada orang yang memegahkan diri ( Efesus 2 : 8 – 9 )Manusia tidak mengusahakan apa-apa. Allah lah yang bertindak, “ karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal ( Yohanes 3 : 16 )“ Dia mengaruniakan Anak Nya yang tunggal bagi dunia, untuk dijadikan tumbal dosa manusia, ini merupakan tindakan Allah, pengorbanan Allah untuk mengembalikan manusia agar manusia kembali kepada Kodrat Illahi nya.

Setiap proses perbaikan membutuhkan suatu pengorbanan, baik itu pengorbanan terhadap waktu, tenaga, pikiran, demikan juga dengan apa yang telah dikerjakan oleh Allah dalam kehidupan kita. Pemulihan manusia untuk kembali kepada kodrat nya mula-mula; kodrat Illahi, membawa banyak pengorbanan, salah satu pengorbanan yang terbesar adalah mengorbankan anak Nya sendiri. Mungkin kita sebagai manusia tidak paham akan tindakan pengorbanan yang telah diberikan Allah kepada kita. Akan tangis Allah ketika menyaksikan Anak Nya yg dikasihi Nya mati di kayu salib, sama tidak sepahamnya kaki terhadap rasa sakit yang harus diderita oleh manusia ketika pisau bedah menyobek kulit dan dagingnya, dan kemudian dipasang platina, kemudian di tutup lagi dengan jahitan. Ada darah, ada tangisan, ada sakit yang harus dilalui, dan Allah melakukan dan mau melalui itu semua agar system Kerajaan Allah kembali tegak dan berjalan lagi secara harmoni.

Allah mengembalikan kodrat manusia kepada kodrat Illahi dengan pengorbanan Yesus di atas kayu salib, dengan satu syarat, bagi manusia yang mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, maka kodrat Illahi itu akan dipulihkan, disambungkan kembali, “ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar ( Yohanes 15 : 5 -6 ) Tidak ada cara lain selain menerima Yesus sebagai juruselamat dan hidup di dalamNya yang mampu mengembalikan manusia seperti semula. Dengan kata lain, satu-sataunya cara agar tulang kaki yang patah itu bisa pulih harus melalui operasi peyambungan dengan platina. Itu adalah syarat mutlak yang tidak dapat ditawar, Tidak ada jalan yang mampu menolong kecuali dalam penebusan lewat darah dan tubuh Yesus.

e. Pelatihan
Salah satu sifat kodrat Illahi yang masih kita punyai meskipun sudah terkikis adalah rasa tanggap. Rasa peka, yang telah ditanamankan Allah pada awal kehidupan manusia saat penciptaan. Rasa peka dan tanggap yang diperlengkapi sehubungan dengan fungsi atas diri kita mula-mula yakni menjaga dan mengusahakan alam ciptaan Allah. Rasa peka ini berfungsi jika ada sesuatu yang tidak beres terhadap sekeliling kita, maka kita segera berasa dan tahu. Yang kemudian ditindak lanjuti oleh sikap tanggap, mengupayakan agar sesuatu yang tidak baik tidak akan terjadi. Namun akibat terkikisnya kodrat Illahi rasa peka dan tanggap menjadi menipis. Manusia menjadi egosentris, dan hanya mau mendengarkan dirinya sendiri. Suara Allah tidak didengarNya lagi, Mengapa ? karena Suara Allah demikan lembut yang hanya bisa ditangkap oleh suatu kesadaran yang murni dan bening. Jiwa manusia yang telah terkikis dari Kodrat Illahi tak mampu lagi mengenali bahkan mendengar suara yang lembut dari Allah, karena telah dikuasai oleh hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Yang terdengar adalah suara-suara di sekelilingnya, yang memekakkan, yang membawa manusia kepada kebinasaan, itu lah yang tiap hari didengarnya dan direkam oleh telinga manusia yang kemudian masuk dari alam sadar ke dalam alam bawah sadar, efek yang ditimbulkan adalah suatu spontanitas kehidupan yang menuju kepada kebinasaan. Sehingga dia mudah sekali dibutakan oleh keadaan sekitar, mudah sekali dia masuk ke dalam berbagai keadaan yang menyesatkan, bahkan juga menjadi penyesat bagi sekitarnya, yang seharusnya dia jaga dan rawat.
Maka itulah yang menjadi jawaban atas pertanyaan saya di awal  mengapa saat ini anda mau pergi ke gereja ? Karena sejalan dengan panggilan Allah untuk pemulihan, maka berefek kepada kembalinya fungsi / sensor peka dan tanggap hati kita. Setelah ada pengenalan kepada Yesus, kehidupan kita adalah kehidupan yang penuh tanggapan terhadap suara Allah, sama ketika waktu mula-mula Adam Hawa tercipta, mereka tau kapan Allah berjalan, berbicara, berkehendak.Telah dimampukan kembali untuk mendengar suara Allah yang lembut di dalam hatinya.
Kita mau datang ke gereja ini bukan lagi karena suatu alasan yg klise, seperti, karena ini hari sabat, karena saya orang Kristen, karena ayah saya majelis, dan lain sebaginya, namun karena suatu sikap yang diperbaharui, yakni karena menanggapi panggilan Allah.
Orang yang telah menerima pengampunan dari Allah dalam penebusan Yesus selayaknya harus menanggalkan manusia lama. Diri kita yang berpusat pada diri sendiri harus dipecahkan. Unsur-unsur hidup kita yang tidak sesuai dengan pemerintahan Tuhan dalam hati kita harus dibuang. Kita menanggalkan keadaan kita yang lama supaya kita dibaharui di dalam roh dan pikiran kita, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya ( Efesus 2 : 10 ) Perubahan diri kita ialah perubahan radikal. Perubahan ini bukan perbaikan beberapa hal saja, bukan peningkatan kebaikan dan kepandaian, bukan pendidikan, melainkan dasar dari diri dan tabiat kita diubah dan diperbaharui. Karena itu istilah “ kebangkitan manusia baru” atau ‘ kelahiran kembali patut dipakai untuk menetapkan sifat radikal dari perubahan ini.namun perubahan ini tidak terjadi dalam dalam sekejap mata, tetapi dari hari ke hari sepanjang hidup kita. Kita harus mempertahankan keidupan baru ini setiap saat, agar tidak tersandung untuk ke 2 kalinya “ Karena itu , saudara-saudaraku berusahalah untuk sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung ( 2 Petrus 1 : 10 )
Melalui ketekunan dalam melatih hidup lah kita, mengupayakan memmelihara kehidupan baru kita, seperti apakah bentuk latihan yang kita perlukan? Dalam 2 Petrus 1 : 5 – 9 dijelaskan :
1. Sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman dengan kebajikan
2. Kebajikan yang bagaimana? Yakni kebajikan yang berpengetahuan ?
3. Pengetahuan apa? Pengetahuan tentang penguasaan diri
4. Penguasaan diri yang mana? Penguasaan diri terhadap ketekunan
5. Ketekunan yang bagiamana ? ketekunan yang berhubungan dengan kesalehan
6. Kesalehan yang mana? Kesalehan kasih akan saudar-saudara.
7. Kasih akan sudara yang mana? Yakni kasih akan semua orang.
Jadi dasar dari pelatihan dari sebuah kehidupan yang baru adalah kasih akan semua orang. Kehidupan kasih adalah pola kehidupan yang diajarkan Yesus, pola kehidupan manusia Kodrat illahi. Jika kita mengikuti Yesus berarti kita memilih untuk menjadi serupa dengan pola kehidupan Nya yakni : Patuh Kepada Allah Bapa dan Kasih serta pelayanan kepada sesama. Dan itu telah terangkum dalam hukum kasih
Kaki yang telah dioperasi penyambungan tulang, lamban laun akan pulih, agar menjadi kuat, kai itu membutuhkan latihan yang rutin dan disiplin agar kaki itu cepat kembali menjadi normal seperti sedia kala yang kemudian dapat menjalankan fungsinya lagi dengan baik yakni sebagai penyangga tubuh dan ntuk berjalan
Kehidupan manusia yang telah dipulihkan di dalam pribadi Yesus, tetap harus dilatih dalam kehidupan yang baru agar kondisi pulih mjd manusia Kodrat Illahi sehingga mampu mengemban kembali tugas utama manusia, yakni menjdai patner Allah, menjadi team work Allah dalam penjagaan alam semesta.

f. Kembali kedalam kodrat Illahi
Kembalinya manusia kedalam kodrat Illahi adalah keinginan Allah untuk mengembalikan harmonisasi alam ciptaan Nya. Menegakkan kembalinya Kerjaan Allah yang bersifat kekinian maupun keakanan. Seperti yang tertulis di dalam Efesus 2 : 10 “ Karena kita ini buatan Allah. Diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalammya” Pekerjaan baik apakah yang menunggu kita ? yaitu pekerjaan yang telah kita tinggalkan beribu-ribu tahun yang lalu, yakni mengusahakan dan memelihara segala ciptaan Allah baik itu alam maupun makhluk hidup yang ada di adalam nya; tumbuhan, hewan dan manusia.
Pekerjaan yang baik haruslah diimbangi oleh pekerja-pekerja yang baik, yang kompeten dengan tugasnya, yang selaras dengan si pemberi tugas, maka mutlak, jika pekerja itu harus mempunyai kapasitas sebagai makhluk Kodrat illahi, karena dia bekerja kepada makhluk Illahi pula. Bagaimana cirri dari pekerja yangbaik itu ? injil Lukas 17 : 10 menuliskan “..kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan “ melakukan sesuai dengan Job dis yang telah diberikan oleh Allah, sesuai dengan kapasitas dan kedudukannya yakni menjadi seorang hamba.
Identitas inilah yang harus kita sadari, bahwa kita adalah hamba-hamba Allah dlam kondisi sebagai manusia kodrat Illahi , menjadi team kerja Allah, untuk mengupayakan terbangunnya Kerajaan Allah baik yg bersifat kekinian maupun keakanan. Dimana Kerajaan Allah adalah suatu visi Allah sendiri yang mnemptakan allah sebagi raja dalam system yn Dia bentuk. Dan kita sebagai manusia ikut terlibat dalam pekerjaan Allah tersebut.

Komunitas yang berpengaruh dalam kehidupan kita sehubungan dengan panggilan Allah :

1. Keluarga
Apakah peran keluarga sehubungan dengan panggilan Allah kepada hidup kita? Kita ingat bahwa, kerjaan Allah bersifat kekinian maka menaruh tanggung jawab terwujudnya kerajaan itu di dalam diri orang-orang beriman. Setiap orang beriman terpanggil untuk mengejawantahkan imannya dalam perilaku sehari-hari. Sehingga, komunita masyarakat akan segera berkembang ke arah yang jauh lebih baik. Suatu komunitas masyarakat yang baik, hidup dalam kedamaian dan persaudaraan, adalah Kerajaan Allah.

Keluarga adalah struktur terkecil dari struktur masyarakat di dunia. Awal mula keluarga terbentuk adalah terjalinnya ikatan suci antara suami istr, yang diberkati oleh Tuhan di depan Jemaat di gereja. Maksud pemberkatan ini endiri mempunyai visi, bahwa Allah menghendaki terbentuknya kerajaan Allah yang dimulai dari elemen yang paling kecil yakni keluarga. Kerajaan Allah berlandaskan kasih, kasih yang sejati antara suami istri di dalam Tuhan , menjadi dasar terciptanya sebuah komunitas masyarakat kecil yang berisikna kasih. Individu 2 tidak lagi sebagi individu yg egosentris, namun individu2 yg bersatu adlah individu yg mengekpresikan kasih. Salah satu sifat dari kasih adalah sikap peka dan tanggap. Sikap ini yang kita punyai sebagai makhluk kodrati illahi. Peka dan tanggap di dalam kelauraga akan menumbuh kembangkan kasih yg sejati. Tanggap adalah salah satu sikap memahami dan brtindak sebelum orag lain mengemukakn keinginannya.
Suami yang peka dan tanggap terhadap istrinya adalah yang dengan kerelaan hati membantu akan kerepotan istrinya sebelum istrinya menyuruh2 untuk membantu, istri yang peka dantanggap akan suami menahan diri untuk tidak bicara yang berlebihan yang menyebabkan sakit hati si suami ( istri yg cerewet terkadang membuat risih hati si suami ), Orang tua yang peka dan tanggap terhadap anak, adalah yang tidak memaksakan keinginan, dan menekploitasi anak seperti yg diingini oleh orang tua, anka yang peka dan tanggap terhadap orang tua adalh yan mampu bekerja sama dengan oang tuanya, orang tua yg mencari biaya sekolah, anak2 belajar rajin sebagi imbangan orang tua mencari nafkah

Ada take and give, suasan kerajaanAllah dihidupkan di dalam elemen terkecil masy yakni keluarga. Seperti perumpamaan, jika ingin melihta hutan itu menjadi hijau dan tidak layu, maka siramlah masing2 pohon di dalam hutan itu. Kerajaan Allah akan tercipta kembali , kedamaian akan terwujud, jika masing2 keluarga mampu mengekpresikan kasih kedalam masing2 anggota keluarga

2. Lingkungan
Beberapa decade, Indonesia megalami banyak musibah, baik bencena alam, kecelakaan, kerusuhan. Peristiwa yang masih hangat dalam ingatan kita dalah gempa bumi yang ada di padang. Kenapa bisa terjadi gempa? Para ahli mengatakan, bahwa Indonesia terletak dia atas lempeng, yg sewatu-waktu jika bergeser akan mengakibatkan gempa, dan itu adlah kejadian alam yg alamiah. Namun jika pertanyaan itu diteruskan, kenapa lembpeng itu bisa bergeser? Mungkin ada juga yg mengatakan, itu adalah gejala alam yang sehubungan dengan rotasi dan revolusi bumi, Itu tidak dislahkan, namun tahukah anda, bahwa lembpeng yg bergser di padang adalah lepeng minyak?
Kita mengingat sejenak akan pelajaran IPA,pelajaran di waktu SD, bumi terdiri atas banyak lapisan, baik lapisan pasir, bebatuan. Salah satu lapisan agar bumi tetap pada tempatnya adalah lapisan minyak. Bukan tanpa makna lapisan minyak itu diberikan oleh Tuhan di dalam bumi, lapisan minyak seumpama cairan sendi yg memberikan pelumas thd sendi, sehingga sendi dpata begerak secara elastic,jika suatu saat cairan sendi itu berkurang, maka tjd adalah pergerakan sendi menjadi kaku.
Akibat ekploitasi besar2 an yg telah dilakukan oleh Indonesia, Arab Saudi , kuba di bidan g perminyakan dengan dalih untuk keperluan bahan bakar manusia, maka lambat laun lapisan minyak di dalam bumi semakin berkuran, berkurangnya la[isan minyak ini kan memberikan ruang yang kosong, ibarat tumpukan buku, jika salah satu dari tumpuka buku itu diambil apa yang tjd? Buka akan jatuh, demikan juga dengan lapisan bumi, ketika lapisan minyak itu telah mulai kosong akibat pengeboran2 yg dilakukan oleh manusia maka ada satu celah yg menyebabkan pergeseran, dan pergeseran di kedalam bumi membawa dampak yg luar biasa di permukaaan
Pertanyaan nya, inikah kejadian alam? Memang ini kejadian alam, namun siapa yg menyebabkan kejadian alam menjadi bencana? Jawabnya adalah manusia sendiri
Kembali lagi dalam konsep, ketika kodrat Illahi hilang dari diri manusia, maka hilang pula dalam diri manusia untuk menjadi penjaga alam. Alam tidak lagi dipandang sebagai karya Tuhan yang harus dijaga dan diperlihara, namaun alam dipandanag sebagai sesuatu yg harus diekploitasi, untuk kepentingan2 hidup. Alam menjadi tidakbersahabat ketika citra dalam diri manusia hilang, tidak bersahabat dikarenakan sikap manusia sendiri yg tidak merawat, hukum tabor tuai tetap berlaku dalam hukum alam.

Lantas apa yangbisa kita lakukan? Dengan kondisi kita yg telah diperbaharui di adalam Yesus, dikembaliknnya lagi kita ked lam manusia kodrat Illahi, maka kita memulai tugas kita, menjaga alam, menjaga sedemikan karena alam jug aslah satu elemen dari Tuhan, bagian dari kehidupan Tuhan, karena alam mrp ekpresi dari Karya Ciptaan Tuhan
Kita dapat memulai dari keluraga kita, menjaga agar lingkungan kita tetap hijau dan selalu bersih, mengurangi polusi, mebuang sampah pada tempatnya, megelola sampah mjd sesuatu yg berguna dlam bentuk daur ulang. Apapun yg kita lakukan thd alam, adalah semata2 tanggapan kita terhadap pekerjaan Allah

Kiranya pencerahan yg kita dapatkan hari ini membawa kedlam suatu langkah baru dalam kehidupan
Tuhan memberkati amin

salam
nia

love is blind

Sebuah perbincangan antara aku dan anakku lanang ( Iyo ) sebelum kami pergi ke gereja, ibadah pagi,

"mas Iyo..kamu pilih yang mana, misalkan nih..mama tuh jadi orang kaya banget..duitnya banyak..mobil..rumah..perusahaan banyak, trus mas Iyo tiap hari diberi mama uang, boleh jajan, boleh beli mainan sepuasnya. Jalan-jalan ke mana aja sepuasnya, pokoknya mas Iyo kecukupan secara harta, tapi mama ga pernah cium mas Iyo, ga pernah peluk mas Iyo, ga pernah ngobrol ama mas Iyo, mama cuekin mas Iyo, pakoknya, mama ga perhatian ama mas Iyo, atau pilih mama yang seperti sekarang ini, kadang ga punya duit,kadang ga bisa beliin donat, kadang cuma bisa ajak jalan-jalan ke sawah ga ke mall, tapi mama masih suka peluk kamu, cium kamu, sayang kamu, nasehati kamu, ngajak ngobrol kamu, ngajak kongkow kamu ( kami berdua hobby kongkow di kedai roti bakar-susu segar), mas Iyo pilih yang mana?"

"pilih mama yang sekarang.."

"tapi kan mama sekarang bukan mama yang kaya, yang ga selalu bisa penuhi permintaan kamu sewaktu-waktu, mas Iyo harus selalu nunggu mama gajian"

"aku suka mama sekarang..aku ga mau dicuekin ama mama..aku mau dicium dan dipeluk mama"

"meskipun mama ga punya duit?"

"iya.." jawabnya, dan matanya selalu berbinar bulat, persis mata papanya ( tapi lebih bagusan mata Iyo)

Perbincangan singkat, namun aku merasa sangat terkesan, anakku lebih memilih aku daripada hartaku. Dia merasa memiliki aku bukan karena mamanya seorang yang kaya, bukan karena mamanya orang yang hebat, terkenal dan bisa memenuhi kebutuhannya secara seketika. Anakku memilih aku karena ada hatiku untuknya,karena aku mencitainya secara sepenuhnya dan dalam keterikatan hati inilah dia merasa hidupnya jauh lebih dari cukup yang tak dapat tergantikan oleh harta. Hidupnya dipenuhi oleh cinta mamanya

Keterikatan hati, menyatunya hati, sehati, semua istilah itu menggambarkan bahwa hati merupakan tempat dimana kedamaian bermuara. Jika hati berpaut, disitulah kepenuhan hidup terjadi, tiada lagi yang dikuatirkan biarpun terkadang harta benda tiada melekat.

Sambil mengetik tulisan ini aku dengarkan lagu nya Tiffany - If Love Is Blind, lirik lagunya adalah sebagai berikut :

http://www.youtube.com/watch?v=qqCH5TspfAo
People say that you're no good for me
People say it constantly
I hear it said so much I repeat it in my sleep

Maybe I am just a fool for you
Maybe you're no angel too
But all that talk is cheap
When I'm alone with you

If love is blind
I'll find my way with you
Cause I can't see myself
Not in love with you
If love is blind
I'll find my way with you

All the world is crazy anyway
What's it matter what they say
If I'm the one that's wrong
Then let in be my mistake

If love is blind
I'll find my way with you
Cause I can't see myself
I'm not in love with you
If love is blind
I'll find my way with you

You wouldn't be with me tonight if I didn't feel I was right
What will it matter anyhow a hundred years from now

If love is blind
I'll find my way with you
Cause I can't see myself
I'm not in love with you
If love is blind
I'll find my way with you


Betapa cinta yang mengalami totalitas seolah-olah menjadikan diri seperti orang bodoh, seperti dibutakan kepada keberadaan seseorang yang dicintainya, bahkan diri akan dianggap tolol oleh sekitar karena berani mencintai orang-orang yang sering dianggap "tidak mempunyai arti" di masyarakat. Tapi bukakah sebuah cinta dengan totalitas menggambarka hakiki dari hati , bahwa kita mencintai pribadinya dan bukan hal-hal yang melekat di dalam dirinya seperti harta, jabatan, gelar dll.

Seperti Iyo mencintai mamanya apa adanya ( meskipun mamanya cuma buruh rendahan ), tapi dia merasa kepenuhan dalam dirinya akan hadirnya cinta kasih. Dan pernyataan yang dia berikan ketika aku suruh memilih dia tetap memilih mamanya yang apa adanya daripada mamanya kaya tapi dia dicuekin.

Itu pula yang aku sering tayakan kedalam hati tentang cintaku kepada Yesus, apakah aku mencintai Dia karena Dia adalah Penguasa Kerajaan Sorga? Karena Dia mampu berikan berkat dan kelimpahan? Karena Dia adalah seorang Raja? ataukah cintaku kepadaNya adalah sebuah totalitas, karena aku merasakan sebuah kedamaian hati, karena hatiku ada dalam hatiNya? terlepas Dia nanti mau memberikan berkat atau tidak.

Pdt Bambang Sutopo, pendetaku dulu waktu aku di Jakarta pernah bilang begini :

"Saya sudah tidak peduli lagi mau ditaruh dimana, entah di surga atau neraka, asal selalu ada Yesus didekat saya"

Suatu pilihan mutlak, bahwa mengikut Yesus bukan lagi karena suatu iming-iming akan ditempatkan di Surga, akan diberi kemudahan hidup, akan diberi berkat yang melimpah, namun mengikut Yesus, mencintai Yesus dikarenakan ada sesuatu yang tidak bisa dipisahkan antara hati kita dengan hatiNya dan itu tak dapat tergantikan oleh apapun; LOVE IS BLIND.

Tanpa disadari anakku lanang telah mengajari satu hal yang berharga dalam hidup, yakni manunggaling kawula lan Gusti. makasih Iyo cayangku..mama cayang kamu..mwuuaahhh..

klepretan

Waktu istirahat tiba, aku menikmati makan malam bersama temanku. Sambil berbincang-bincang kecil tiba-tiba dia bertanya,

“mbak, kamu orang jawa?”

“iya, kenapa memang?’

“ya pingin tahu saja. Mbak ini jawa asli?” lanjutnya

“iya” jawabku pendek sambil mengunyah

“aku ga percaya…, mbak benar-benar jawa tulen?” dan dia untuk sesaat menghentikan makannya dan menunggu jawaban dariku

Aku mulai agak sedikit terganggu dengan pertanyaannya

“kenapa sih?” agak senewen juga aku menjawabnya

“wajah jawa asli dan jawa ga asli kan beda mbak, kalau aku lihat wajah mbak ini bukan jawa asli”

“hmmmm, yang jelas eyang putriku masih keturunan tionghoa” kataku sambil menggigit lauk.”

“itu yang aku maksud” katanya sambil tersenyum, “sebab wajah mbak masih ada cina-cinanya”

“ga juga, aku item, pesek”

“yaah..mbak ini, kan wajah jawa asli dan campuran beda, seperti wajah teman-teman yang lain yang campuran” kemudian dia menyebut nama-nama teman kami yang masih campuran jawa-tionghoa

Aku hanya terdiam. Perbincangan kecil bersama temanku yang aku anggap ga mutu waktu makan malam di kantor, membawa satu pemikiran tersendiri ketika aku pulang. Memang benar ibuku menikah dengan laki-laki Jawa asli, tapi berhubung eyang putri dari ibu masih keturunan tionghoa, maka sisa-sisa itu masih menempel juga di diriku, adik kandung dan sepupu-sepupuku. Bahkan adikku selalu dikira orang Menado ketimbang orang Solo, tak ada yang percaya kalau dia adalah orang Solo.

Sebuah genetika yang diturunkan, meskipun sudah melalui beberapa generasi, ternyata mash dapat terdeteksi hingga kebeberapa generasi di bawahnya, meskipun dalam hal ini sudah terjadi percampuran yang berbeda dari gen mula-mula. Hukum Mendel tetap berlaku.
Lebih jauh kemudian aku berfikir, bahwa tidak hanya fisik saja yang bisa diturunkan oleh leluhur kita, sehingga kita masih mempunyai cirri-ciri seperti mereka, namun terlebih keberadaan hidup mereka juga ikut diturunkan kepada kita. Pikiranku kemudian melayang kepada keberadaan hidup seseorang. Bilamana seseorang itu telah dicap sebagai sesuatu, entah baik atau buruk, maka secara reflek orang-orang akan menyebutnya demikian,

“itu kan anaknya si A yang …, itu kan cucunya si A yang…, itu kan buyutnya si A yang …, itu kan cangaghnya si A yang…”
dan seterusnya sampai entah orang tak akan mengingatnya lagi

Salah seorang teman, di lingkungan keluarganya mempunyai suatu rutinitas acara keluarga, yakni arisan keluarga; keluarga besar trah Joko Tingkir. Ketika mereka berkumpul, satu gedung bisa penuh terisi keluarga besar tersebut. Entah sampai keturunan yang keberapa temanku sendiri sampai tidak tahu

“aku tidak kenal mereka” katanya.

Satu hal yang dapat dilihat, mereka semua bangga disebut sebagi keturunan Joko Tingkir. Sebuah keluarga dari trah yang terhormat,dan mereka boleh ikut menyandang kehormatan itu sampai cicit-cicitnya. Kenapa mereka bisa bangga menjadi bagian dari keluarga Joko Tingkir? Dan terang-terangkan mengatakan serta dgn bangga mengatakan “aku masih trah/keturunan Joko Tingkir” Tentunya hal itu tak luput dari keberadaan hidup Joko Tingkir yang mempunyai “nama” dimasanya. Joko Tingkir, adalah pendiri sekaligus raja pertama Kesultanan Pajang yang memerintah tahun 1549-1582, bergelar Sultan Adiwijaya.. Namun apabila keberadaan Joko Tingkir dulu berlawanan dari kehidupannya misalkan sebagai seorang buron, koruptor, pengkianat, pembunuh dan sebagainya, masihkan keturunannya akan mengklaim dengan bangga “ aku keturunan Joko Tingkir?”

Tanpa disadari keberadaan diri seseorang dimasa sekarang merupakan investasi di masa yang akan datang yang akan tetap melekat kepada keturunannya, seolah itu sebagai genetika, sama seperti keberadaan eyang saya yang keturunan tionghoa, klepretannya masih saya terima sampai sekarang. Jika menghendaki keturunan kita bangga terhadap diri kita, tentunya saat ini kita sudah mulai mempersipakan, hidup yang bagaimana yang hendak kita wariskan? Kehidupan yang baik merupakan investasi jangka panjang yang berharga, sehingga tak perlu disesali jika suatu ketika kita berbuat baik, namun tak mendapatkan balasan yang sepadan, sebab dengan berkemampuan berbuat baik, sebenarnya kita telah membentuk suatu sikap metal baik bagi diri sendiri yang kemudian kita teruskan kepada keturunan selanjutnya, Mental yang baik akan membentuk sebuah generasi yang baik dan itu merupakan cikal bakal sebuah lingkungan yang baik, itulah imbalannya, dimasa yang akan datang kita menciptakan sebuah lingkungan yang mempunyai sikap mental yang baik yang telah kita bentuk mulai sekarang.

Kita akan sangat bangga jika keturunan kita juga bangga akan keberadaan hidup kita. Apakah kita tak pedih jika anak cucu kita mengatakan

“orang tuaku koruptor, eyangku pembunuh, eyang buuyutku pemabok “

Maka berinvesatsilah nama baik untuk jangka panjang, karena itu jauh lebih berharga daripada permata se gunung

Salam
nia

ruwet.com

"dipek rasane ora isa, diweruhke salahe ora gelem, dikandhani wegah malah ngamuk-ngamuk, ditokke wae malah ora mudheng, dijarne malah ndadi, senenge maido,ning ora isa mrantasi, dijak rembukan seling surup, isane gawe krisuh, senenge diladeni, sak  karepe dewe, komplit.....(ruwet.com) :("

Terkadang dalam kehidupan bersosial, kita pernah menemui kondisi seseorang yang mepunyai perangai seperti itu, kalau dibikin resume mereka adalah orang-orang dengan kepribadian yang nganyelke, njengkelke, mbencekno, komplit. jika diminta, jangan sampai ketemu dengan seseorang yang mempunyai karakter seperti diatas, amit-amit mungkin itu yang terucap. Namun dalam kenyataan hidup, kita terkadang malah dipertemukan orang-orang yang seperti itu, entah itu di keluarga, lingkungan kerja, lingkungan kampung, organisasi, dan sering rasa geram terhadap orang-orang tersebut sering menghinggapi diri kita "uwong iki tak apakke yo...." keluh sering terucap dan itu adalah ekspresi ketidak nyamanan ketika kita berelasi dengan orang tersebut.

Orang ruwet.com ( enaknya dikasih istilah itu saja ) sering menjadi pergunjingan dan menjadi penolakan di komunitasnya, karena dianggap tidak in line. Ke tidak in line an ini sering membuat suasana tidak nyaman, dan tentunya setiap pribadi tidak meginginkan suasana yang tidak nyaman. Kecuali tidak nyaman oran-orang ruwet.com karena terbiasa sak karepe mereka lebih banyak mengacaukan suatu kegiatan daripada nyengkuyung

Judheg ta?..saya sering judheg kalau ketemu dengan orang-orang seperti ini, njaluk diapake uwong iki, gitu ugkapan saya. Seorang teman memberikan sebuah nasehat yang bikin saya mkir juga :
"wong kaya ngono kui openana nganti mati" ( orang seperti itu, tetep dipeliharalah sampai dia meninggal)
Orang-orang dengan karakteristik sulit / ruwet.com, jangan pernah ditinggal, diisolasi, disingkirkan, tetaplah di beri ruang untuk tetap tumbuh kembang bersama-sama dengan yang lain. Mereka tidak perlu dianggap sebagai pesakitan yang perlu disingkirkan atau dihancurkan, atau dipisuhi ( he he he kalau ketemu orang ruwet.com alamat isa misuh-misuh) mereka perlu dianggap sebagai yang normal

Orang ruwet.com justru membutuhkan suatu penerimaan, meskipun kadang dengan penerimaan itu mereka mengartikan "lho..lihat..aku teetp orang penting kan?"
biarkan mereka berpendapat demikian. Namun yang menjadi pemkiran adalah, dengan penerimaan dan mengaanggap mereka bukan sesuatu yang berbeda, justru akan memberi ruang kepada kita, untuk mengubah karakter dari kebiasan-kebiasannya, Ingat manusia adalah manusia kebiasaan, dari kebiasaan ini akan terbentuk sebuah karakter, maka untuk merubah karakter haruslah dimulai dari merubah kebiasaan. Dengan memasukkan dia dalam kemunitas, menerima dan memberi mereka ruang dan  kesempatan, dimungkinkan mereka akan terbentuk dari lingkungan dimana mereka berada. kesempatan harus diberikan, bisa dibayangkan jika orang ruwet.com disingkirkan? mereka kan menjadi pesakitan yang justru berbahaya. Keberadaan karena tidak diterima oleh lingkungan akan menjadikan mereka membentuk satu konsep diri bahwa lingkungan adalah musuh dan bukan sahabat, hal ini akan menjadikan keruwetannya semakin menjadik dikarenakan mereka mencari perhatian.

Ngomong gampang ..nglakoninya yang angel. Itu benar, mungkin dalam pemikiran kita, memilih sesuatu yang benar dan yang tidak benar adalah mudah, namun untuk melakukan tindakan kebenaran itu adalah perkara yang susah Kenapa? karena tindakan akan bersentuhan dengan raga dan rasa, yang real yang bisa kita lihat dan sentuh..yang melibatkan emosional. kalu sudah berhunungan dengan emosional alih -alih adalah dalam hal pengendalian. Itu yang membuat susah.

Emosional berperan didalam kita bersikap jika kita berhadapan dengan orang lain Tingkat kedewasaan seseorang kecuali diukur dari usia juga terukur dari emosional atau kemampuan mengendalikan emosional kita. Nah berhubungan dengan orang ruwet.com saya pikir kenapa Tuhan tidak membinasakan orang-orang tersebut? Pikir kita jauh lebih enak jika orang-orang tersebut tidak ada di dunia sehingga situasi aman terkendali. Namun coba diperhatikan dengan seksama. Bukankah dengan orang-orang seperti itu adrenalin kita terpacu? emosi kita bergolak? lantas ada hubungan apa?

Tuhan ikut bersimulasi dengan orang-orang di dunia. Melalui orang-orang ruwet.com Tuhan memakai mereka untuk mengasah emosional sesorang untuk mencapai kedewasaan secara pribadi, dan orang-orang yang telah mapan secara emosional dipergunakan Tuhan untuk memperbaiki kondisi orang ruwet.com Suatu simbiosis mutualisme kan?

Yach..jadi begituh...ga perlu pusing lagi hadapi orang ruwet.com, mereka memang perlu ada di dunia, untuk balancing agar orang-orang yang merasa ga ruwet.com menjadi tidak sombong

salam cinta
nia

kupu-kupu

Dia terlahir dari seeokor ulat..

Perusak...

dan seluruh kehidupannya terpusat untuk dirinya

namun ketika ulat itu mau masuk dalam proses kepompong..

dia berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik

yang hidupnya berorientasi membantu makhluk lain, yaitu penyerbukan

bukankah demikian dengan kehidupan yang baru?

sebelum ada pertobatan, hidupnya hanya berfokus kepada dirinya, untuk kepentingannya, dan bersifat merusak bagi sesama

namun setelah ada pencerahan dan mau masuk dalam proses kehidupan perbaikan, berdiam diri dan mengolah diri, dan mau menundukkan dalam sabda Illahi

muncullah sebuah kehidupan baru, yang berarti, yang berguna bagi sesama

"yang lama telah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang"

berenang

Berenang adalah suatu aktifitas olah raga air yang sangat menyenangkan. Namun ini berlaku bagi mereka-mereka yang bisa berenang. Sedang bagi orang-orang yang tidak bisa berenang ( seperti saya ) maka keberadaan air yang berada dalam kedalaman tertentu adalah merupakan ancaman, bahkan meskipun air tersebut dalam kondisi tenang sekalipun. Satu hal yang dikuatirkan adalah "tenggelam"


Ketidak mampuan berenang sehingga tidak dapat mengatasi air yang ada di sekitarnya menjadikan suatu kekuatiran yang berujung kepada ketakutan, namun hal ini menjadi sangat berbeda bagi mereka yang mampu berenang, mereka akan menjadikan wahana air sebagai suatu tempat yang menyenangkan.

Perenang yang handal bahkan akan mencari suatu tantangan tersendiri menuju ke alam bebas untuk mengasah ketrampilan berenangnya, mereka tidak hanya sekedar puas mampu berenang di kolam renang, maka laut dan sungai yang mempunyai gelombang mereka pilih sebagai tempat untuk menguji kemampuan mereka. Uji nyali dan itu sesuatu yang membangkan jika mereka mampu mengatasi.

Betapa berbedanya sudut pandang terhadap air dari seseorang yang tidak bisa berenang dan yang bisa berenang, satu sisi memandang air adalah hal yang menakutkan dan ancaman, namun disisi lain ada yang memandang sesuatu yang menyenangkan dan hal yang penuh tantangan,

Sikap internal mempunyai peranan penting di dalam memahami dan menyikapi akan apa yang sedang dihadapi. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa faktor external bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya krisis dalam kehidupan.

Hidup mengandung banyak problematika yang beragam, dia ibarat gelombang yang setiap saat mampu menelan dan menenggelamkan keberadaan seseorang. Namun dengan berkaca dari prinsip berenang tadi, maka bagi mereka yang tangguh dan siap akan memandang gelombang kehidupan sebagai sesuatu tantangan dan bukan suatu ancaman.

Selamat berenang dalam kancaah kehidupan

Salam

tumor wajah

Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti "bengkak"), merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat diogolongkan sebagai ganas (alignan) atau jinak (benign).

Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.

Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian;

Dengan bahasa sederhana, kanker adalah sel normal yang berkembang tidak normal dan akhirnya berubah fungsi dari kondisi mula-mula, dan akibat ketidak normalan fungsi menjadikan perusak bagi tubuh dimana dia berada, yang pada akhirnya membawa kematian.

Tidak berjalan sesuai fungsinya ternyata membawa akibat yang fatal. Kita dilahirkan dan ditempatkan pada tatanan alam kosmos, kita adalah bagian dari alam kosmos, yang telah diciptakan untuk menjaga suatu keharmonisan dengan membawa fungsi masing-masing

Jika fungsi itu terabaikan, hidup kita tidak lah berbeda dengan sel kanker, menjadi si perusak.

Untuk itu memahami hakekat dari fungsi kita di jagad raya ini sangat penting. Apakah fungsi kita? sudahkah kita menjalankan fungsi itu dengan baik? Seberapa jauh harmoni yang kita ciptakan dengan keberadaan kita?

Selamat menjalankan hidup menjadi makhluk ciptaan Allah untuk keharmonian alam kosmos. GBU

potongan jari

Lagu anak-anak Kepala, pundak lutut kaki, daun telinga, mata hidung dan pipi..dst, menggambarakan bahwa tubuh merupakan sebuah sistem dengan organ-organ yang ada di dalammnya

Organ-oragan tersebut satu sama lain berbeda bentuk dan fungsinya, diciptakan untuk saling melngkapai, menyupali dan membantu bagi pertumbuhan tubuh ( kumpulan dari semua organ ).

Jika masing-masing dari anggota tubuh melaksanakan fungsinya dengan baik, maka bagian-bagian tubuh ( organ ) akan tetap hidup dan berkembang secara baik pula

Namun jika salah satu organ terpisah dari tubuh utam, seperti gambar dia tasa, jari yang terpisah dari tubuh, dan berdiri sendiri. akankah dia tetap berfungsi?

Jawabnya tidak, sebab lambat laun akan mengalami kematian jaringan. Dengan terpisahnya salah satu oragn tersebut daritubuh utamanya, maka tak ada lagi suply makanan, oksigen darah yang mengalirinya

Tuhan adalah pokok kehidupan kita, jika hidup kita terpisah dari Nya, maka kita tak jauh beda dengan jari yang terpotong diatas. Hidup kita lama-lama akan kering dan mati.

Mari kita meneliti kehidupan kita, apakah saat ini kita masih melekat ke dalam pokok kehidupan, ataukah kita memisahkan diri dari pokok kehidupan kita

Selamat hidup bahagia

otak

Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.

Dalam kehidupan, otak identitik dengan inteleginsia seseorang, maka dalam sudut pandang organ otak dipandang lebih berharga dibanding dari organ-organ lain misalnya tulang ataupun kulit

Benarkah demikian, otak lebih penting dan lebih berharga? benarkan dalam penilaian berharganya itu dia tidak membutuhkan yang tidak berharga seperti kulit maupu tulang?

Keberdaan otak yang sangat lunak, memungkinkan dia tidak dapat berdiri sendiri meskipun dia terbilang yang hebat di antara organ yang lain. Tanpa keberadaan tengkorak ( tulang ) ataupun kulit dan selaput meningen yang melindunginya maka otak riskan terhadap benturan, jika benturan-benturan itu hebat, maka dimungkinkan otak akan mengalami cedera dan tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai koordinator.

Adakalanya kita mengklasifikasikan dalam kehidupan, ada orang-orang yang hebat ada pula orang-orang yang tidak hebat. namun jika dicermati, mereka adalah sekumpulan makhluk sosisal yang saling membutuhkan. Tidak ada satupun dari mereka yang dapat hidup sendiri.

Kesadaran itulah yang mesti kita tanamkan dalam kehidupan kita, bahwa kita membutuhkan orang lain. Kita tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Untuk itu satu tindakan yang dapat kita berikan adalah "saling menghargai" menghargai siapaun yang ada disekitar kita, yang kadang sacara status sosial mereka tidak pernah dianggap.

Kita ciptakan harmoni dengan menghargai

sakit mata

Gambar disamping adalah keadaan mata yang terkena Konjungtivitis akut, yakni :
Merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Disebabkan oleh gonococcus virus, clamidia, alergi,toksik atau moluskum kontagiosum.
Manifestasi yang muncul adalah hiperemi pada kongjungtiva, lakrimasi, eksudat dengan sekret yang lebih nyata dipagi hari, pseudoptosis akibat kelopak mata membengkak, mata seperti ada benda asing.

Betapa tidak enaknya jika mata kita sakit, kita tidak bisa memandang apa yang ada di depan kita dengan nyaman. Semua tiba-tiba berubah buram, gelap, menyesakkan dan tidak nyaman. Matahari yang bersinar indah keliatan redup, alam yang indah seperti berkabut, gadis cantikpun akan terlihat seperti nenek sihir.

Hal itu disebabkan karena penglihatan kita terhalang oleh sesuatu, jika mata kita sehat, segala sesuatu akan terlihat sebagaimana mestinya.

Bukankah demikan dengan hati? Jika hati kita sehat, bersih dan secure, maka kita bisa memandang sesuatu menjadi indah?

Bukan kuman diseberang lautan yang membuat hidup kita susah, namun gajah yang dipelupuk mata itulah yang harus kita singkirkan.

Selamat mempunyai mata sehat

korengan

Jika salah satu dari kulit kita terluka, meskipun itu cuma luka yang kecil dan kemudian menjadi koreng, tentunya kulit disekitar nya akan ikut sakit, radang

Kulit yang telah menjadi koreng, akan sangat sakit jika terkena gesekan, meskipun suatu gesekan yang sangat kecil sekalipun

Bandingkan dengan sebuah kulit yang sehat, meskipun digesek-gesek ataupun kadang kalau kita gemes kita mencubitnya, kita tak akan merasakan sesakit jika kulit kita korengan

Demikian dengan sebuah hati, hati yang bersih, hati yang bening, tak akan mudah meradang ketika diri kita mengalami sebuah celaan. Sebab hati tersebut sehat.

Maka jika kita mudah tersinggung, sakit hati, marah, dengki, sombong, dan rupa-rupa kemurkaan lainnya, berhati-hati lah, bisa jadi hati kita bukan hati yang sehat, mungkin hati kita sedang korengan sama seperti kulit tadi.

Untuk itu menjaga hati seperti anjuran seorang ustadz, A.A Gym sangat kita perlukan

Eling Lan Waspada...